STASIUN MONITOR HIGH FREQUENCY (HF) INDONESIA IKUT BERPARTISIPASI DALAM PROGRAM MONITORING INTERNASIONAL TERESTERIAL (BAND HF) ITU

Pertanggal 1 Desember 2015 Biro Komunikasi radio–ITU melalui Pusat Kerjasama Internasional - Kementerian Kominfo memberi kabar baik bahwa hasil monitoring internasional teresterial (band HF) Indonesia telah dimasukan kedalam ringkasan laporan monitoring Internasional ITU Nomor 347 dan 348 yang telah dimutakhirkan datanya pertanggal 30 Nopember 2015 dan dipublikasikan hari selasa tanggal 1 Desember 2015, dimana hal ini merupakan kali pertama Indonesia dapat memasukan hasil monitoring frekuensi radionya Ke ITU sejak stasiun tetap HF didirikan di Indonesia tahun 1984 silam.

Program untuk memasukan data hasil monitoring tersebut dimulai sejak awal tahun 2013 hingga saat ini dari Direktorat Pengendalian SDPPI bersama 5 (lima) UPT Monitoring frekuensi radio yang memiliki fasilitas stasiun HF-DF antara lain UPT Medan, UPT Tangerang-Banten, UPT Samarinda, UPT Kupang dan UPT Merauke. Keberhasilan ini juga didukung oleh Jajaran Pusat Kerjasama Internasional-Kemkominfo, Bagian Umum dan Organisasi-Setditjen SDPPI serta supervisi dari para senior dibidang monitoring frekuensi radio yang dimiliki Ditjen SDPPI.

Saat ini Stasiun Tetap HFDF Indonesia telah beroperasi 24 jam sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal SDPPI No. 75/DIRJEN/2015 tentang Panduan Teknis Monitoring Internasional SFR pada Pita High Frequency (HF), sedangkan kaidah teknis monitoring dan pelaporan ke BR-ITU mengikuti rekomendasi ITU-R SM.1139 tentang International Monitoring System, Circular letter nomor CR/159 tentang Arrangements for collection and publication of International monitoring information related to emissions originated from terrestrial stations dan Handbook monitoring yang dikeluarkan ITU.

(Sumber : Direktorat Pengendalian SDPPI)