-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel
- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Seputar DJID
Sinergi DJID–DJED Untuk Internet Cepat, Merata, dan Terjangkau
Yogyakarta (Infrastruktur Digital) – Untuk memperluas akses broadband nasional Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital (DJID) dan Direktorat Jenderal Ekosistem Digital (DJED) menggelar rapat koordinasi bersama sebagan bentuk sinergi dan komitmen untuk wujudkan transformasi digital nasional.
Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta, Kamis (4/12/2025) yang bertajuk Rapat Koordinasi Ditjen Infrastruktur Digital dan Ditjen Ekosistem Digital yang dihadiri oleh seluruh satuan kerja di kedua Direktorat Jenderal.
Dalam pembukaannya, Direktur Jendral Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto menyampaikan peran dua direktorat ini sangat penting pada struktur organisasi yang ada saat ini. “Dalam struktur organisasi yang ada saat ini, DJID dan DJED infrastruktur itu adalah menjadi pilar utama, kemudian ekosistem terjadi pemanfaat utama dari infrastruktur,” ujarnya, Kamis (4/12/2025)
Dalam pemaparan KPI RPJMN 2025–2029, DJID menargetkan peningkatan signifikan pada berbagai indikator konektivitas, termasuk jangkauan fiber optik hingga 90 persen kecamatan, peningkatan pelanggan fixed broadband hingga 50 persen rumah tangga, kecepatan internet 100 Mbps, serta kapasitas data center 6,87 watt per kapita. Target tersebut selaras dengan agenda Indonesia Digital 2045 dan standar ITU Universal Meaningful Connectivity yang menekankan konektivitas cepat, terjangkau, aman, dan merata.
DJID juga memaparkan arsitektur pembangunan infrastruktur digital nasional yang dianalogikan sebagai sistem peredaran darah: data center sebagai jantung, SKKL dan backbone darat sebagai aorta, serta jaringan fiber dan seluler sebagai pembuluh kapiler yang menjangkau fasilitas publik hingga rumah tangga. Pembangunan fiberisasi ditetapkan sebagai prioritas utama, dengan satelit berperan sebagai solusi terakhir untuk wilayah sulit.
Saat ini backbone darat telah mencakup 79,63% kecamatan, sementara akses mobile broadband telah menjangkau 97% populasi. Upaya peningkatan kualitas layanan tetap menjadi fokus, termasuk mengurangi ketergantungan jalur internasional dari Singapura serta mendorong persebaran data center di luar Batam dan Jabodetabek guna meratakan latency nasional.
DJID memaparkan lima klaster program kerja: perluasan konektivitas untuk semua, peningkatan kualitas dan keterjangkauan, rasionalisasi biaya regulasi, penguatan industri data center, serta penguatan sistem tanggap bencana. Berbagai langkah strategis mencakup percepatan 5G di sektor prioritas, penataan infrastruktur pasif, standar kualitas layanan nasional, kebijakan open access, modernisasi regulasi telekomunikasi, hingga penguatan sistem peringatan dini dan Public Safety Mobile Broadband.
Rapat kerja juga menekankan pentingnya sinergi antara DJID dan DJED, terutama dalam tata kelola spektrum, identitas digital, keamanan layanan cloud, serta sinkronisasi roadmap infrastruktur digital dengan sektor pos, penyiaran, dan startup. Kolaborasi lintas kementerian, penyederhanaan perizinan, integrasi data nasional, serta dukungan investasi menjadi kunci memperkuat ekosistem digital Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Ditjen Infrastruktur Digita Indra Maulana menambahkan
“DJID dan DJED kita rakor bersama untuk memikirkan negara ini ke depan, karena 2 ditjen ini yang memang kalau urusan infrastrukturnya dan urusan ekosistemnya sudah selesai, insyaAllah bisa beres juga karena itu fondasi awal,” tegasnya, Kamis (4/12/2025).
DJID menutup rapat dengan komitmen untuk terus mempercepat pembangunan infrastruktur digital sebagai fondasi Indonesia yang terkoneksi, inklusif, dan siap menyongsong era ekonomi digital 2045.
Sumber/ Foto: Humas Infrastruktur Digital.