-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel
- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Seputar DJID
Sesditjen Infradigi: Manajemen Risiko Buat Pekerjaan Lebih Terarah dan Efisien
Yogyakarta (Infrastruktur Digital) - Manajemen Risiko bukan beban kerjaan baru yang diberikan, melainkan alat bantu utama untuk membuat pekerjaan organisasi menjadi lebih mudah, terarah dan efisien.
Ucap Sekretaris Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Indra Maulana saat membuka kegiatan Peningkatan Awareness Manajemen Risiko bagi Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Kamis, (21/11/25) di Hotel FortunaSuites Malioboro, Yogyakarta.
Melanjutkan sambutannya, Indra menyampaikan bahwa penerapan manajemen risiko menjadi kewajiban disetiap unit kerja karna dapat meningkatkan efektivitas pekerjaan sehari-hari. ”mempercepat penyelesaian program, penggunaan anggaran yang lebih efisien dan tepat sasaran, serta meningkatkan kualitas keputusan yang diambil pada setiap aspek pekerjaan” jelasnya.
Sesditjen Infradigi meminta agar semua tidak melihat manajemen risiko sebagai sebuah masalah melainkan cara untuk menanggulanginya. ”sama seperti rumus matematika, dengan manajemen risiko kita bisa memperhitungkan masalah yang akan dihadapi dan dapat meminimalisirnya” tambahnya.
Kegiatan yang diikuti oleh para Kepala/Lokas Monitor Infrastruktur Digital, serta perwakilan manajemen risiko dari seluruh Indonesia.
Pada kesempatan yang sama Kepala Bagian Kepatuhan Internal dan Manajemen Risiko Dimas Yanuarsyah menyampaikan beberapa laporan terkait sosialisasi yang sudah dilakukan untuk meningkatkan awareness terkai manajemen risiko disetiap Unit Pelaksana Teknis.
”kita terus lakukan sosialisasi agar teman-teman diseluruh UPT dapat meningkatkan awareness dan dapat menerapkannya secara perlahan diseluruh kantor masing-masing” ucapnya.
Melanjutkan laporannya, Dimas juga menyampaikan bahwa pada pelatihan ini diharapkan peserta memperoleh pemahaman mengenai dasar risiko, peran kepemimpinan, proses manajemen risiko, teknik Bow Tie Analysis, serta simulasi melalui Risk Management Board Game.
Dimas juga turut menyampaikan bahwa lebih dari 90 persen peserta pelatihan QRMO tahun ini dinyatakan kompeten dan program akan dilanjutkan pada tahun berikutnya.
Melalui kegiatan ini, Ditjen Infrastruktur Digital mendorong penguatan budaya sadar risiko di seluruh UPT untuk mendukung pelaksanaan program yang lebih efisien, adaptif, dan berorientasi pada peningkatan kualitas layanan publik.
Sumber/ Foto: Humas Infrastruktur Digital.