-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel
- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Siaran Pers
Rencana Penyelenggaraan Telecommunication Infrastructure Summit 2007 – Telecommunication Business Overview di Merak Room, Jakarta Convention Centre Tanggal 12 Desember 2007
Siaran Pers No. 208/DJPT.1/KOMINFO/12/2007
Menjelang akhir tahun 2007, di tengah-tengah dinamika fluktuasi perkembangan regulasi dan industri telekomunikasi nasional dengan berbagai isyu permasalahan krusial yang terus berkembang, Ditjen Postel akan mengadakan seminar telekomunikasi nasional dengan tema telecommunication business overview. Tujuan acara seminar (yang terbuka untuk umum dan tidak dikenai biaya untuk turut hadir, hanya saja diperlukan konfirmasi kehadiran awal karena keterbatasan seat yang tersedia) ini adalah selain untuk menjadi momentum strategis bagi sektor telekomunikasi dalam saling mereview kebijakan regulasi dan bisnis telekomunikasi nasional Indonesia dalam situasi yang dinamis ini, juga memungkinkan kalangan dunia usaha sektor telekomunikasi untuk mempresentasikan berbagai persoalan, strategi dan solusi menghadapi tantangan percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi Indonesia . Oleh sebab itu, Ditjen Postel juga melibatkan pihak KADIN sebagai representasi kalangan dunia usaha untuk turut persiapan dan pelaksanaan acara ini. Menurut rencana acara tersebut akan berlangsung di Ruang Merak, Jakarta Convention Centre, Jakarta, pada tanggal 12 Desember 2007, dan dibuka secara resmi oleh Direktur Telekomunikasi Ditjen Postel Budi Santoso. Acara tersebut akan menghadirkan sejumlah tokoh sebagai nara sumber, yaitu dari penyelenggara telekomunikasi, vendor perangkat telekomunikasi (baik nasional maupun asing), analis pasar dan Pemda. Sebagai rangkaian persiapan menjelang acara seminat tersebut, pada tanggal 7 Desember 2007 telah diadakan acara dialog interaktif secara langsung di Stasiun Televisi Metrotv dalam acara Public Corner dengan topik Palapa Ring dengan nara sumber dari Ditjen Postel dan perwakilan dari Konsorsium Palapa Ring. Kemudian pada tanggal 11 Desember 2007 di Ditjen Postel diadakan jumpa pers khusus menjelang acara Telecommunication Business Overview 2007. Melihat keragaman nara sumber yang akan dihadirkan dalam acara tanggal 12 Desember 2007 tersebut, beberapa hal yang diperkirakan akan mengemuka di permukaan:
- Tingkat kemajuan dalam mengatasi permasalahan infrastruktur telekomunikasi nasional.
- Pandangan para pelaku bisnis dan termasuk analis pasar menyikapi perkembangan telekomunikasi nasional.
- Permasalahan signifikan yang dihadapi pemerintah dan kalangan dunia usaha dalam pengembangan infrastruktur telekomunikasi nasional.
- Tantangan industri manifaktur domestik dalam menghadapi persaingan global.
- Kendala dan sebaliknya juga mungkin kisah sukses industri telekomunikasi dalam berkoordinasi dengan pihak Pemda.
Sebagaimana diketahui, sektor telekomunikasi saat ini telah menjadi salah satu bagian penting dalam kehidupan kita dan banyak mempengaruhi pola interaksi di segala aspek, baik ekonomi, politik, sosial, maupun budaya. tantangan ke depan tentunya akan semakin besar untuk harus dihadapi. Salah satu tantangan tersebut adalah kemampuan untuk mengikuti perkembangan sektor telekomunikasi tersebut beserta pemanfaatannya berdasarkan daya dukung regulasi, potensi bisnis dan tingkat kemampuan pemecahan permasalahannya. Demikian pentingnya infrastruktur telekomunikasi ini dapat dilihat dari indikator makro, bahwasanya adalah peningkatan daya saing nasional sangat tergantung di antaranya pada keberhasilan pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Secara konvensional pembangunan infrastruktur telekomunikasi dapat diukur di antaranya berdasarkan teledensitas yang saat ini diakui masih sangat memprihatinkan dibandingkan negara-negara di sekitar kita sekalipun. Sehingga sangat beralasan jika dalam kurun waktu akhir-akhir ini pemerintah terus melakukan percepatan yang sangat signifikan di bidang pembangunan infrastruktur telekomunikasi bersama seluruh stake holders yang terkait, mulai dari Proyek Palapa Ring yang belum lama ini pada tanggal 10 November 2007 telah ditanda-tangani perjanjian konsorsiumnya hingga program USO, yang terpaksa akan diulang kembali karena gagal tender mengingat tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan. Di luar itu, sudah barang tentu banyak program pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang telah dilakukan oleh kalangan industri telekomunikasi, vendor, manufakturer, pemda dan bahkan perguruan tinggi. Bagi pemerintah, pedomannya sudah jelas yaitu UU No. 36/1999 tentang Telekomunikasi, yang pada intinya di antaranya adalah mengedepankan sektor swasta untuk menjadi pelaku usaha (investasi dan operasi) berdasarkan prinsip anti monopoli dan menempatkan posisi pemerintah sebagai pengambil kebijakan dan regulator. Sudah barang tentu juga pemerintah mereferensi beberapa peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait. Adapun deskripsi kinerja sektor telekomunikasi menurut penilaian pemerintah sejauh ini sebenarnya sudah cukup baik dengan beberapa indikator sebagai berikut :
- Kompetisi penyelenggaraan telekomunikasi telah berlangsung , walaupun belum sempurna sepenuhnya berdasarkan aturan-aturan dasar telah tersedia.
- Animo investor pada infrastruktur telekomunikasi baik asing maupun domestik cukup tinggi.
- Kinerja saham operator telekomunikasi di bursa saham merupakan saham blue chip.
- Growth pertumbuhan pelanggan (khususnya seluler) cukup tinggi.
- Kontribusi sektor terhadap penyerapan tenaga kerja, multiplier effect ekonomi juga bagus.
Namun demikian masih terdapat beberapa indikasi keadaan yang belum berjalan secara optimal, antara lain :
- Pembangunan telekomunikasi masih terkonsentrasi di kota-kota besar.
- Animo investor yang cukup besar tersebut lebih bersifat short term project (cream skimming).
- Peranan industri manufaktur dalam negeri masih sangat terbatas, sebagian besar masih didominasi perangkat import.
- Adanya benturan permasalahan antara kalangan industri dengan beberapa Pemda.
Selain itu, semua operator berkompetisi untuk memberikan layanan terbaik guna memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggannya masing-masing. salah satunya dengan mengimplementasikan jaringan NGN ( next generation network ), yang merupakan jaringan telekomunikasi masa depan yang mengarah pada layanan telekomunikasi berbasis ip dengan tingkat efisiensi yang tinggi dalam penggunaannya. Perkembangan sektor telekomunikasi yang begitu cepat dan tidak bisa dihindari ini pada dasarnya merupakan berkah dan sekaligus memunculkan masalah yang harus diatasi bersama. Untuk itu pemerintah terus mendorong segenap stake holder telekomunikasi nasional untuk terus berperan aktif mensikapi. Sedangkan dari sisi aturan main, pemerintah sebagai regulator akan terus berperan menyusun regulasi untuk mengantisipasi perselisihan antar operator agar tercipta persaingan yang kondusif, baik bagi operator yang telah ada maupun operator baru. Yang terpenting dalam menghadapi era ini adalah bagaimana menghadapi perubahan sehingga kehadiran teknologi baru di bidang telekomunikasi berikut pemanfaatannya di masa datang dapat memberikan manfaat yang semaksimal mungkin. Maka, setiap kemajuan di bidang telekomunikasi, tentunya harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mencapai peningkatan dan kemajuan bangsa serta kesejahteraan segenap lapisan masyarakat.
Kepala Umum dan Humas,
Gatot S. Dewa Broto
HP: 0811898504
Email: gatot_b@postel.go.id
Tel/Fax: 021.3860766