-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel
- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Siaran Pers
Peresmian Program E-Education (Program Pemanfaatan TIK Untuk Peningkatan dan Pemerataan Mutu Pendidikan) di Bantul – DIY (Yang Pertama di Indonesia) Oleh Menteri Kominfo Tifatul Sembiring
Siaran Pers No. 27/PIH/KOMINFO/3/2011
(Yogyakarta, 26 Maret 2011). Menteri Kominfo Tifatul Sembiring pada tanggal 26 Maret di Yogyakarta telah meresmikan peluncuran program pemanfaatan tehnologi informasi dan komunikasi untuk peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara yang berlangsung di SMP Negeri 1 Bantul Yogyakarta tersebut dihadiri oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Perwakilan JICA (Japan International Cooperation Agency) Mr. Kohara Motofumi (yang mewakili Duta Besar Jepang untuk Indonesia Shiojiri Kojiro yang berhalangan hadir karena masih dalam suasana duka akibat bencana gempa bumi, tsunami dan persoalan reaktor nuklir di Fukushima), Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Suyanto (yang mewakili Menteri Pendidikan Nasional), beberapa pejabat Kementerian Kominfo dan Pemda DIY. Program ini didanai oleh Pemerintah Jepang melalui JICA dan merupakan kerjasama Kementerian Kominfo dengan Pemda DIY melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) dan akan diimplementasikan di 500 sekolah yang terdiri 300 SD dan 200 SMP di seluruh wilayah Provinsi DIY.
Mengawali sambutannya, Menteri Kominfo terlebih dahulu menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada duta Besar Jepang atas terjadinya musibah gempa bumi dengan kekuatan 8,9 SR dan berikut dengan tsunami di Jepang, Kepedulian dan turut rasa keprihatinan yang sangat mendalam juga disampaikan Menteri Kominfo atas kondisi darurat akibat bocornya beberapa reaktor nuklir di Fukushima sebagai dampak dari gempa bumi tersebut. Tifatul Sembiring yakin, bahwa ketangguhan, kesabaran dan persiapan yang sangat komprehensif dari masyarakat Jepang dalam setiap kali menghadapi bencana alam tentu menjadi modal utama bagi Jepang untuk kembali menuju kondisi normal secepat mungkin.
Lebih lanjut Tifatul Sembiring mengatakan: "Kementerian Kominfo merasa bangga dan menyamsaikan penghargaan kepada Pemda DIY yang telah memprakarsai program ini sejak awal dan mencanangkan DIY sebagai Cyber Province melalui pelaksanaan Jogja Learning Gateway sebagai gerbang pembelajaran berbasis TIK." Menurutnya, program ini akan diimplementasikan untuk 500 seklolah selama 3 tahun, yang terdiri dari 300 SD dan 200 SMP melalui seleksi dengan pendekatanbottom up approach dengan mempertimbangkan aspek pemerataan dan proporsional di 5 kabupaten / kota di DIY. "Untuk memastikan program ini meningkat dan dapat memeratakan mutu pendidikan di DIY, program ini menyediakan materi pembelajaran yang dapat dibuat dan diakses oleh sekolah. Diharapkan sekolah memiliki kesamaan dalam memperoleh materi pembelajaran tanpa terikat ruang dan waktu. Inilah upaya untuk mendukung kesempatan belajar tanpa batas," ujar Tifatul Sembiring.
Program ini meliputi penyediaan perangkat TIK, konten pembelajaran, dan pelatihan. Perangkat TIK terdiri dari 21 PC untuk laboratorium komputer di sekolah dan pembangunan Internet Data Center (IDC) di Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (BTKP) Dinas Dikpora DIY, serta jaringan komunikasi yang menghubungkan IDC ke sekolah-sekolah. Konten pembelajaran disediakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah, yang terdiri dari Matematika untuk SO kelas 4, 5, 6 dan Matematika dan IImu Pengetahuan Alam (IPA) untuk SMP kelas, 7, 8, dan 9. Untuk menunjang program ini, diberikan pelatihan guru untuk meningkatkan kompetensi dalam bidang TIK, serta disediakan dana Block Grant bagi sekolah.
Implementasi program telah dimulai tahun 2010 (namun sempat mengalami kendala teknis administrasi dan kemudian juga terjadinya musibah meletusnya Gunung Merapi) dengan pembangunan IDC, jaringan komunikasi, pengadaan perangkat TIK di 110 sekolah, pengembangan konten materi ajar, pelatihan guru, dan pencairan dana Block Grant. Tahap selanjutnya akan dilakukan implementasi untuk 240 sekolah di tahun 2011 dan 150 sekolah di tahun 2012. Mulai tahun 2012, sistem pembelajaran ini akan dijadikan model percontohan di sejumlah propinsi lain.
Saat berlangsungnya jumpa pers seusai acara peresmian tersebut, Menteri Kominfo yang didampingi oleh Gubernur DIY mengatakan: "Program e-Education yang baru saja kami resmikan ini sesungguhnya merupakan program kegiatan Kementerian Kominfo yang pernah menjadi sorotan publik, karena berdasarkan penilaian dan evaluasi UKP4, akibat persoalan program ini mengakibatkan Kementerian Kominfo memperoleh raport merah dari UKP4. Yang terjadi adalah, bahwasanya persoalan yang benar adalah program tersebut di sekitar pertengahan tahun 2010 dianggap gagal dan terlambat. Yang sesungguhnya adalah hanya penundaan pelaksanaan tendernya atau hanya mundur sebulan, jadi tidak ada unsur keterlambatan atau kegagalan. Repotnya lagi kemudian dikaitkan dengan isu reshuffle kabinet. Itu tidak benar. Oleh karenanya, seperti yang disampaikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono tadi, sampaikan dan beritakanlah keberhasilan program ini secara baik dan proporsional ."
--------
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo (Gatot S. Dewa Broto; HP: 0811898504; Email: gatot_b@postel.go.id ; Tel/Fax: 021.3504024).
Sumber ilustrasi: lh3.googleusercontent.com/-BLFcpD3iJo4/TY31UNRVp4I/AAAAAAAABlA/UC1y-P8N6Mk/s1600/menkimfo.jpg.