-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel

- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Seputar DJID
Pemerintah Dorong Pembangunan Infrastruktur Untuk Berjalannya Industri Telekomunikasi
Jakarta (SDPPI) – Agar industri telekomunikasi di Indonesia dapat berjalan beriringan dengan perkembangan transformasi digital dunia, diperlukan infrastruktur yang memadai untuk mendorong itu semua agar industri telekomunikasi Indonesia yang di cita-citakan dapat terwujud.
Direktur Jenderal Sumber daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominf) Ismail menyampaikan bahwa keberlangsungan sektor industri yang ada di negara Republik Indonesia sangat bergantung kepada infrastruktur.
“Semua sektor industri di Indonesia ini hanya bisa berjalan dengan baik dan berkembang dengan baik ketika infrastruktur ini terselesaikan. Perlu adanya upaya agar semua menjadi lebih efisien, produktif dan menghasilkan revenue yang lebih baik lagi” ucapnya pada Forum Diskusi Bisnis Indonesia Forum yang bertajuk Sektor Telekomunikasi Dikepung Masalah, Bagaimana arah industri ke depan?, Rabu (21/8/2024).
Kegiatan yang bertajuk Forum Diskusi Bisnis Indonesia Forum yang bertajuk Sektor Telekomunikasi Dikepung Masalah menghadirkan Direktur Jenderal SDPPI Ismail menjadi narasumber beserta beberapa panelis lain dari Ditjen PPI Kominfo, Ditjen Perhubungan Laut, serta stakeholder terkait. Kegiatan Forum ini bertempat di Wisma Bisnis Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Ismail menjelaskan bahwa semua sektor industri yang ada di Indonesia ini harus mendapatkan infrastruktur yang bersifat broadband dan qualified dengan 3 syarat yang ditentukan yakni, tersebar dengan luas, kualitas memadai dengan biaya yang terjangkau.
Salah satu tantangan terbesar dalam infrastuktur adalah teknologi yang pesat perkembangannya sehingga memiliki jangka waktu yang singkat. “Ini tantangan yang berat karna teknologi membutuhkan pembaruan secara berkala, inovasi serta pada aspek permodalan”, tutur Ismail.
Ia juga mengungkapkan bahwa berbagai tantangan yang dihadapi saat ini mencakup model bisnis yang cair yang membuat proses pengelolaan menjadi lebih kompleks, regulasi yang harus terkalkulasi dan tidak terlalu ketat terhadap teknologi untuk menjaga kepentingan investor, serta penurunan total shareholder sebesar 6% secara global yang dialami oleh sektor telekomunikasi.
Dan juga Ia menekankan bahwa bagi mereka yang berbisnis di sektor infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, penting untuk memperlakukan bisnis ini sebagai kemitraan bersama, bukan sekedar dengan orientasi berbinis, tetapi juga dengan kesiapan menjadi investor jangka panjang.
Diskusi ini juga membahas mengenai isu insentif bahwa tidak dapat hanya mengandalkan insentif pemerintahan, cost dan revenue merupakan unsur yang penting untuk mencapai perbaikan struktur yang optimal.
“Kami juga menegaskan bahwa insentif ini bukan untuk company tetapi untuk rakyat. Kalau mendapat insentif dari negara, apa impact langsungnya untuk masyarakat. Komitmen ini harus selalu kita tegaskan” tegas Ismail.
Sumber/ Foto : Fandi R/ Reiza, Setditjen SDPPI.
Artikel Terbaru
-
- ASN Ditjen Infradigi Wajib Miliki Integritas Dalam Bekerja08 / 08 / 2025
- Strategi Data Center untuk Ekonomi Digital Indonesia07 / 08 / 2025
-