-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel
- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Siaran Pers
Partisipasi Para Penyelenggara Telekomunikasi Dalam Rangka Kesuksesan Sosialisasi Pemilu Presiden 2009 Melalui Pengiriman SMS Secara Massal (Broadcast) Kepada 161.353.342 Nomor Pengguna Layanan Seluler dan FWA
Siaran Pers No. 106/PIH/KOMINFO/5/2009
(Jakarta, 5 Mei 2009). Setelah sukses memobilisasi para penyelenggara telekomunikasi dalam pengiriman SMS secara broadcasttentang esensi sosialisasi menjelang pelaksanaan Pemilu tanggal 9 April 2009 yang ditujukan kepada seluruh pelanggan layanan telekomunikasi dari masing-masing penyelenggara telekomunikasi sebagaimana acara kick off -nya berlangsung pada tanggal 20 Maret 2009 di Kantor KPU, maka pada tanggal 5 Mei 2009 ini Departemen Kominfo bersama KPU dan dibantu sepenuhnya oleh para penyelenggara telekomunikasi (PT Telkom, PT Indosat, PT Telkomsel, PT Excelcomindo Pratama, PT Bakrie Telecom, PT Mobil-8 Telecom, PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, PT Hutchison CP Telecommunications Indonesia, PT Natrindo Telepon Seluler, dan PT Smart Telecom) telah memulai pengiriman SMS secara broadcast tepat pada jam 10.00 WIB melalui suatu acara kick off di Hotel Borobudur tempat berlangsungnya penghitungan tabulasi nasional hasil Pemilu 2009 oleh KPU. Pengiriman SMS ini berlangsung pada tanggal 5 s/d. 9 Mei 2009 dan pengirimnya adalah tetap sama KPU dengan materi sebagai berikut (jumlah karakter 152):
PEMILU PRESIDEN 8 JULI 2009. PASTIKAN ANDA TERDAFTAR PADA DPS. SEGERA CEK KE PPS DI KELURAHAN ATAU RT/RW S/D 10 MEI 2009. CEK KEMBALI PADA 11-17 MEI 2009.
Partisipasi para penyelenggara telekomunikasi ini adalah sebagai bagian dari kontribusinya bagi tujuan untuk turut serta mensukseskan penyelenggaraan Pemilu 2009 dalam bentuk pengiriman SMS secara broadcast . Kontribusi para penyelenggara telekomunikasi ini adalah salah satu tindak lanjut adanya Nota Kesepahaman antara Menteri Kominfo Mohammad Nuh dan Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary tentang Sosialisasi Pemilu yang telah ditanda-tangani pada bulan Oktober 2008 dan juga atas permintaan KPU melalui surat Ketua KPU No. 733/KPU/IV/2009 tertanggal 21 April 2009 yang ditujukan kepada Menteri Kominfo perihal sosialisasi Pemilu lewat SMS. Seperti yang lalu, dalam sosialisasi Pemilu Presiden ini beban biaya produksi pengiriman SMS dibebankan sepenuhnya kepada masing-masing penyelenggara telekomunikasi dan tidak ada beban apapun yang harus ditanggung oleh Departemen Kominfo maupun KPU. Oleh karenanya, Departemen Kominfo sangat menghargai kontribusi dan partisipasi para penyelenggara telekomunikasi dalam membantu suksesnya pengiriman SMS secara masal ini.
Yang membedakan materi SMS secara broadcast kali ini dengan yang lalu adalah pertama dari sisi substansi, karena jika yang dulu untuk keperluan Pemilu Legislatif, sedangkan kali ini untuk keperluan Pemilu Presiden. Yang kedua adalah jika yang dulu berlangsung pengiriman SMS dengan 3 tema yang berbeda, sedangkan kali ini hanya 1 tema. Keputusan untuk hanya memilih 1 tema adalah semata-mata karena dalam substansi SMS ini diupayakan untuk merangkum 3 tema: untuk mengingatkan adanya proses pendaftaran pada DPS guna keperluan Pemilu Presiden 2009, untuk mengingatkan adanya kemungkinan alternatif yang bisa ditempuh dalam pendaftaran pada DPS melalui PPS di Kelurahan atau RT/RW, dan juga untuk mengingatkan partisisipasi warga pada tanggal 8 Juli 2009. Menjelang 8 Juli 2009, karena Departemen Kominfo dan para penyelenggara telekomunikasi menganggap sudah adanya sosialisasi yang cukup intensif yang dilakukan oleh berbagai pihak tentang esensi waktu Pemilu Presiden 2009 pada tanggal 8 Juli 2009, maka telah diputuskan untuk tidak dilakukan sosialisasi serupa supaya tidak mubazir.
Departemen Kominfo dan para penyelenggara telekomunikasi cukup yakin, bahwa sosialisasi melalui pengiriman SMS secara massal ini akan cukup efektif, karena dapat langsung menjangkau para pengguna jasa layanan telekomunikasi seluler dan FWA (Fixed Wireless Access) di seluruh Indonesia maupun yang sedang berada di luar negeri namun menggunakan nomer layanan telekomunikasi dari penyelenggara telekomunikasi Indonesia. Sebagai gambaran, data yang ada di Departemen Kominfo menunjukkan, bahwa jumlah nomor telefon (bukan jumlah pelanggan, karena satu orang pelanggan bisa saja menggunakan 1 nomer atau lebih layanan telekomunikasi) layanan telekomunikasi (per Desember 2008) secara total adalah sebanyak 170.209.570, dengan perincian: seluler sebanyak 140.584.252; FWA sebanyak 20.951.090; dan PSTN atau Public Switch Telephone Network sebanyak 8.674.228). Hanya saja yang menjadi sasaran pengiriman SMS ini adalah sebanyak 140.584.252 untuk layanan seluler dan sebanyak 20.951.090 untuk layanan FWA .
Menjelang dan saat berlangsungnya Pemilu Presiden 2009 ini pun para penyelenggara telekomunikasi tidak hanya berpartisipasi dalam bentuk pengiriman SMS secara broadcast saja. Mereka ini juga tetap diminta oleh Departemen Kominfo untuk menjaga kualitas jaringannya khususnya pada nanti sejak H-7 hingga H+7 pada Pemilu Presiden tanggal 8 Juli 2009. Berdasarkan evaluasi terdahulu pada Pemilu 2009, kualitas layanan masih cukup baik meski ada peningkatan trafik telekomunikasi. Cukup bagusnya kualitas layanan telekomunikasi ini di antaranya yang paling mudah dikenali dari indikasinya dari sejumlah hasil Quick Count yang langsung cepat hasilnya dapat dipublikasikan oleh beberapa media massa secara langsung. Meskipun hasil perhitungan oleh beberapa Quick Count tersebut belum dapat diakui sebagai hasil mutlak Pemilu 2009, namun kelancaran pengiriman suara dan data Quick Count tidak dapat diperoleh seandainya kualitas jaringan dan jasa telekomunikasi pada tingkat yang buruk, sehingga dapat mengganggu kecepatan delivery hasil dari beberapa daerah di seluruh Indonesia secara random.
---------------
Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo (Gatot S. Dewa Broto, HP: 0811898504, Email: gatot_b@postel.go.id, Tel/Fax: 021.3504024).