-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel
- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Siaran Pers
Partisipasi Indonesia Dalam Plenipotentiary Conference ITU 2006 di Turki
Siaran Pers No. 95/DJPT.1/KOMINFO/VIII/2006
- Menurut rencana, Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan A. Djalil akan memimpin delegasi Indonesia pada Plenipotentiary Conference ITU (Kongres ITU) yang akan diselenggarakan di Antalya, Turki, yang secara total akan berlangsung pada tanggal 6 s/d. 24 November 2006 ( www.itu.int/plenipotentiary/2006/index.html ). Menteri Kominfo direncanakan hanya akan hadir pada minggu pertama, mengingat pada minggu tersebut Menteri Kominfo diharapkan akan menyampaikan sambutan sambutan (policy statement) pada pertemuan pleno konferensi tersebut, sebagaimana para pemimpin delegasi negara-negara lain juga memperoleh kesempatan berpidato di puncak pertemuan ITU yang hanya diadakan setiap 4 tahun sekali tersebut (Plenipotentiary Conference ITU 2002 berlangsung di Marrakesh, Maroko dan delegasi Indonesia dipimpin langsung oleh Menteri Perhubungan Agum Gumelar). Dalam daftar calon anggota delegasi Indonesia, tersebut pula di antaranya Sekjen Departemen Kominfo, Dirjen Postel, sejumlah pejabat Departemen Kominfo dan Ditjen Postel, Deplu, PT Telkom, PT Indosat, PT Telkomsel, PT Exelcomindo, PT Aces, PT Mobile-8, PT Media Citra Indonesia, PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, PT Bakrie Telecom, PT Natrindo Telepon Seluler, Mastel dan lain sebagainya.
- Plenipotentiary Conference ITU ini adalah sidang tertinggi ITU yang berwenang untuk memnyusun, mengamandemen konvensi dan konstitusi, menentukan arah kebijakan organisasi ITU, menetapkan hasil sidang-sidang penting antara dua Plenipotentiary Conference ITU serta memilih seluruh pejabat tinggi organisasi ITU, yaitu di antaranya memilih Sekjen, Wakil Sekjen, Direktur Biro, anggota Dewan Regulasi Radio (RRB), dan anggota Council ITU. Khusus untuk pemilihan anggota Council ITU ini, Indonesia sangat berkepentingan sekali, karena berdasarkan salah satu hasil Plenipotentiary Conference ITU 2002 di Marrakesh, Indonesia telah terpilih menjadi salah satu nggota Council ITU periode tahun 2002 - 2006. Seluruh negara anggota ITU adalah 189 negara dan semuanya berhak menjadi anggota Council ITU, dimana Indonesia merupakan representasi region E (Asia and Australiasia). Oleh karenanya, dalam Plenipotentiary Conference ITU 2006 ini Indonesia berkeinginan keras untuk dapat terpilih kembali menjadi salah satu anggota Council ITU. Komposisi negara-negara anggota Council ITU saat ini adalah sebagai berikut:
Region | Negara |
A (Americas): 8 seats | Argentina, Brazil, Canada, Cuba, Mexico, Suriname, United States, Venezuela. |
B (Western Europe): 8 seats | France , Germany , Italy , Norway , Portugal , Spain , Switzerland , Turkey . |
C ( Eastern Europe ): 5 seats | Bulgaria , Czech Republic , Poland , Romania , Russia . |
D ( Africa ): 13 seats | Algeria, Burkina Faso, Camerron, Egypt, Ghana, Kenya, Mali, Marocco, Nigeria, Senegal, South Africa, Tunisia, Uganda. |
E ( Asia and Australasia ): 12 seats | Australia , China , India , Indonesia , Iran (Islamic Republic), Japan , Korea (Republic), Malaysia , Pakistan , Saudi Arabia , Thailand , Vuetnam. |
- Posisi anggota Council akan sangat menguntungkan Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan pembangunan pertelekomunikasian nasional dan negara-negara berkembang karena Council ITU merupakan dewan tertinggi di struktur organisasi ITU yang bertugas menentukan arah dan kebijakan organisasi ITU diantara dua Sidang Plenipotentiary ITU , serta melakukan pertemuan minimal satu kali untuk : mempertimbangkan isu-isu kebijakan strategis bidang telekomunikasi yang diusulkan oleh badan-badan di bawah organisasi ITU; m engkoordinasikan agar semua program kerja ITU berjalan dengan lancar; menyetujui dan mengontrol pengeluaran keuangan ITU; mempersiapkan laporan kebijakan dan perencanaan strategi ITU; memfasilitasi pelaksanaan Constitution, Convention, International Telecommunications Regulations and Radio Regulation; dan menetapkan pelaksanaan sidang-sidang ITU.
- Beberapa hal yang perlu dipersiapkan Indonesia menghadapi Plenipotentiary Conference ITU 2006 di Antalya ini (www.pp06.org/antalya.php ) adalah sebagai berikut:
- Indonesia perlu segera mengambil langkah cepat dalam menggalang dukungan untuk pencalonan kembali Indonesia menjadi anggota Council ITU periode 2006-2010, mengingat sampai pada saat ini sudah teridentifikasi 16 Negara angota ITU yang mencalonakan diri untuk menjadi anggota Council pada kawasan E (Asia dan Australasia) sedangkan kursi yang tersedia sebanyak 12 kursi.
- Indonesia perlu memanfaatkan Contribution Paper yang telah disampaikan ke Sekretariat Plenipotentiary Conference ITU sebagai salah satu strategi untuk menunjukkan keaktifan Indonesia dalam mengusulkan hal-hal yang strategis baik untuk organisasi ITU maupun untuk perkembangan pertelekomunikasian di negara berkembang.
- Indonesia juga perlu aktif menyiapkan posisi terhadap proposal negara atau organisasi kawasan lain yang akan dibahas di Plenipotentiary Conference ITU.
- Pertimbangan teknis pencalonan Indonesia menjadi anggota Council ITU adalah : Indonesia telah menjadi anggota Council ITU sejak awal partisipasinya dalam ITU hingga saat ini, terkecuali pada periode 1998-2002 tidak mengajukan diri untuk terpilih, karena Indonesia terfokus untuk pencalonan Jonathan L. Parapak sebagai Sekjen ITU, meskipun kemudian yang terpilih adalah Yoshio Utsumi dari Jepang. Di samping itu, Indonesia , pernah menjadi Chairman of Committee 3, Technical Cooperation, Vice Chairman of the Administrative Council secara berturut-turut mulai tahun 1988 sampai dengan 1990. Indonesia juga pernah terpilih sebagai anggota the High Level Committee pada periode tersebut. Selain itu, pada tahun 1992 Arnold Ph. Djiwatampu (mantan Direktur Telekomunikasi Ditjen Postel) telah terpilih sebagai Direktur Telecommunication Development Bureau (BDT) yang pertama dan tercatat cukup berprestasi dalam menyusun strategi baru partnership ITU terhadap perusahaan-perusahaan swasta.
- Indonesia menyadari sepenuhnya, bahwa upaya untuk selalu memperjuangkan aspirasinya di ITU tetap tidak mengurangi perhatiannya dalam mengatasi masalah masih rendahnya teledensitas di Indonesia . Justru dengan upaya ini berjalan paralel, karena dengan demikian Indonesia dapat langsung terlibat aktif bersama negara-negara anggota ITU lainnya untuk sharing pemikiran dan pengalaman bersama dalam mengatasi digital divide. Indonesia sangat berharap, bahwa kontribusi dan partisipasinya secara aktif di ITU maupun forum WSIS seperti yang pernah berlangsung pada WSIS I di Geneva tahun 2003 dan WSIS II di Tunis tahun 2005 diharapkan berdampak konstruktif bagi Indonesia pada khususnya dan negara-negara sedang berkembang lainnya pada umumnya.
Kepala Bagian Umum dan Humas,
Gatot S. Dewa Broto
HP: 0811898504
Email: gatot_b@postel.go.id