-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel
- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Siaran Pers
Masyarakat Dihimbau Tidak Perlu Panik Dengan Layanan Telekomunikasi Meskipun Puluhan BTS Masih Belum Berfungsi Di Sekitar Lereng Gunung Merapi
Siaran Pers No. 124/PIH/KOMINFO/11/2010
(Padang, 7 November 2010). Sebagai salah dampak dari letusan Gunung Merapi yang ekplosif pada tanggal 5 November 2010 dini hari yang lalu, jaringan telekomunikasi di sekitar lereng Gunung Merapi telah mengalami gangguan. Seperti yang sudah disebutkan padaSiaran Pers No. 123/PIH/KOMINFO/11/2010, gangguan tersebut bukan disebabkan oleh abu vulkanik akibat letusan Gunung Merapi, karena sejauh ini abu vulkanik tersebut tidak mengganggu (gangguan baru dapat muncul jika tingkat radiasinya tinggi) pada gelombang elektromagnetik (sesuatu yang berbeda pengaruhnya terhadap sistem navigasi dan keamanan mesin penerbangan), tetapi disebabkan oleh adanya imbas awan panas yang merambah sejumlah daerah di lereng Gunung Merapi, terutama yang berada di Kabupaten Sleman. Selain itu, pada beberapa daerah yang dimasukkan sebagai kawasan berbahaya telah mengalami kelangkaan suplai energi sebagai akibat rusaknya sejumlah fasilitas PLN, yang di antaranya mensuplai listrik untuk sejumlah BTS di luar yang memperoleh pasokan energi secara mandiri.
Data hingga tanggal 7 November 2010 malam menunjukkan, bahwa di sejumlah kawasan berbahaya tersebut terdapat lebih dari 70 BTS yang tidak berfungsi dari sebagian besar penyelenggara telekomunikasi, mulai dari BTS yang berada di zone hingga km 10, dan zone hingga km 20. Puluhan BTS tersebut tidak dapat diakses, selain karena juga sudah dinyatakan sebagai daerah berbahaya sehingga tidak banyak masyarakat yang menggunakan layanan seluler dan FWA, juga untuk sementara waktu dilarang untuk dimasuki petugas dari penyelenggara telekomunikasi untuk melakukan perbaikan sekalipun, sehingga konsentrasi layanan telekomunikasi berupa peningkatkan kapasitasnya (mengingat trafik telekomunikasi melonjak rata-rata hingga 50%) dan berikut dengan layanan telefon gratis terpaku pada sejumlah posko dan penampungan pengungsi yang tersebar di Sleman, Magelang, Klaten dan Boyolali. Sebagai antisipasinya, untuk sementara waktu layanan komunikasi yang digunakan adalah melalui pemanfaatan perangkat komunikasi radio, sebagaimana banyak digunakan oleh petugas BNPB, Tim SAR, TNI, Polri dan berbagai tim relawan lainnya.
Sehubungan dengan itu, Kementerian Kominfo terus melanjutkan sejumlah langkah taktis di lapangan:
- Tetap menjaga terpenuhinya kualitas layanan telekomunikasi yang baik, baik di area terlarang (dengan menggunakan perangkat komunikasi radio yang tersedia) maupun di area-area yang dinyatakan aman (mengingat trafik telekomunikai masih tetap meningkat).
- Tetap menghimbau kepada para pengguna perangkat komunikasi radio di kanal frekuensi radio 149 MHz untuk tetap mendahulukan kepentingan para petugas BNPB, Tim SAR, TNI, Polri dan tim relawan lainnya, sehingga disarankan kepada yang kurang berkepentingan untuk tetap melakukan radio silent.
- Meskipun terdapat sejumlah BTS yang sementara waktu tidak berfungsi, maka kepada masyarakat diinformasikan tidak perlu merasa panik, karena hampir seluruh penyelenggara telekomunikasi berkomitmen untuk dengan segala upaya melakukan peningkatan kapasitas jaringan, khususnya di area yang dianggap cukup aman.
- Seandainya ada laporan atau keluhan masalah jamming, Kementerian Kominfo melalui Balai Monitoring Frekuensi Radio di Jogjakarta dan Semarang selalu siap untuk secepatnya melakukan pelacakan dengan menggunakan perangkat monitoring yang tersedia.
- Kementerian Kominfo sedang memfinalisasi kemungkinan pemanfaatan beberapa kanal frekuensi radio tertentu untuk penyiaran radio khusus yang dapat dikoneksi dari beberapa titik pemantauan dari area terdekat dengan lereng Gunung Merapi, sehingga dinamika dan fluktuasi pantauan aktivitas vulkanik Gunung Merapi dapat langsung disiarkan kepada masyarakat secara terpadu dalam waktu yang paling awal.
—————
Kepala Pusat Informasi dan Humas (Gatot S. Dewa Broto, HP: 0811898504, Email: gatot_b@postel.go.id , Tel/Fax: 021.3504024).
Sumber ilustrasi: http://www.google.co.id/imglanding?q=BTS%20di %20Merapi&imgurl =http://escoret.net/blog /wp-content/uploads /2010/08/bts.jpg&imgrefurl=http: //escoret .net/ blog / %3Fp%3D1473&usg =__oGSDGVRto_mVzN2D2Hv1RzJVtLY =&h=267&w=414&sz= 27&hl=id&zoom=1&itbs=1&tbnid =dQyfUsW43PnyHM:&tbnh= 81&tbnw=125&prev= /images%3Fq%3DBTS%2Bdi%2BMerapi%