-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel
- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Seputar DJID
Lebih Efisien, Pemerintah Berencana Perkuat Pembangunan Fiber Optik Nasional
Jakarta (Infrastruktur Digital) — Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur serat optik nasional dalam ajang FiberConnect APAC Conference 2025 yang digelar di Hotel JW Marriot, Jakarta.
FiberConnect APAC 2025 adalah acara tahunan unggulan Fiber Network Council APAC, yang mempertemukan lebih dari 250 pemimpin industri, pembuat kebijakan, inovator teknologi, dan penyedia infrastruktur untuk membentuk masa depan konektivitas fiber di seluruh Asia Pasifik. Diselenggarakan pada 11-13 November 2025 di Jakarta, edisi tahun ini berlatar belakang salah satu ekonomi digital dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.
Dengan tema "See the Light in the AI Era", konferensi ini mengeksplorasi persimpangan antara serat optik dan teknologi generasi mendatang, mulai dari 5G dan 6G, hingga jaringan berbasis AI, pusat data hyperscale, komputasi quantum, dan arsitektur kota pintar. Dengan permintaan eksponensial akan infrastruktur latensi rendah dan bandwidth tinggi, FiberConnect APAC 2025 berfungsi sebagai platform regional untuk mempercepat berbagi pengetahuan, penyelarasan kebijakan, dan kolaborasi industri.
Dalam forum tersebut, Indonesia yang diwakili oleh Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Komdigi Denny Setiawam menyampaikan arah kebijakan konektivitas nasional menuju pemerataan digital yang berkelanjutan.
Dalam paparannya, Denny menekankan bahwa serat optik kini menjadi prioritas utama pembangunan infrastruktur digital nasional. “dulu kita mengandalkan satelit, namun sekarang serat optik lebih diminati, terutama di wilayah yang memungkinkan pembangunan jaringan darat. Sementara untuk daerah yang tidak memungkinkan, satelit tetap digunakan sebagai pelengkap,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya land backbone dan subsea cable untuk memperkuat sistem komunikasi nasional yang efisien dan tangguh.
Konferensi ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk berbagi visi dan strategi dalam memperluas jangkauan internet hingga ke tingkat kecamatan. Pemerintah menargetkan 90% jaringan bersifat open access, dengan integrasi antara kabel bawah laut, pusat data hijau (green data center), serta penyediaan spektrum frekuensi 5G yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital.
Selain itu, Indonesia juga tengah menyusun roadmap konektivitas nasional yang menyinkronkan antara permintaan dan pasokan dari berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan ekonomi. “upaya ini turut mencakup kolaborasi lintas kementerian, kerja sama publik-swasta (PPP), serta penjajakan pendanaan dari lembaga internasional seperti Bank Dunia, Jepang, dan Korea” Jelas Denny.
Denny menambahkan, prinsip utama yang dipegang pemerintah dalam pengembangan jaringan nasional adalah efisiensi dan kolaborasi. Pemerintah juga berencana memberikan insentif fiskal dan nonfiskal untuk mendorong pembangunan jaringan serat optik yang merata, termasuk pengurangan biaya spektrum, subsidi bagi wilayah marginal, serta regulasi baru untuk berbagi infrastruktur.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Indonesia bertekad mewujudkan konektivitas digital yang bermakna, inklusif, dan berdaya saing global. “kami ingin memastikan tidak ada satu pun pulau di Indonesia yang tertinggal dari akses internet,” tutup Bapak Denny dalam sesi penutupnya di FiberConnect APAC Conference 2025
Sumber/ Foto: Humas Infrastruktur Digital