-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel
- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Siaran Pers
Layanan Telekomunikasi Jelang Lebaran 2013
Siaran Pers No. 59/PIH/KOMINFO/7/2013
(Jakarta, 24 Juli 2013). Mengingat dalam beberapa minggu ke depan akan datang saatnya perayaan 1 Syawal 1434 H. Sehubungan dengan itu, Kementerian Kominfo bersama seluruh mitra Kementerian Kominfo telah melakukan berbagai persiapan terkait dengan peningkatan kualitas layanan yang harus dilakukan, yaitu:
- Pada tanggal 29 Juli 2013 akan berlangsung apel siaga kesiapan seluruh jajaran Kementerian Kominfo bersama seluruh mitra kerja terkait (seluruh penyelenggara pos, telekomunikasi, penyiaran dan asosiasinya) di halaman depan kantor Kementerian Kominfo. Apel kesiagaan ini adalah yang kedua kalinya diadakan setelah sebelumnya sukses dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2012 di halaman Kementerian Kominfo juga sebagai persiapan jelang Lebaran 2012.
- Dalam apel siaga yang akan dipimpin langsung oleh Menteri Kominfo Tifatul Sembiring tersebut, akan dicek langsung kesiapan seluruh jajaan Kominfo beserta mitra kerjanya jelang Lebaran 2013 dan juga sekaligus melepas secara resmi konvoi rombongan kendaraan dari BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) dan 10 penyelenggara telekomunikasi (Telkom, Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Axis Telekom, Bakrie Telecom, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, Smart Telekom, Smart Fren, dan Hutchison 3 Indonesia) yang akan melakukan test drive atau pengecekan kualitas layanan telekomunikasi ke sejumlah rute tertentu yang diperkirakan akan sangat padat arus mudik saat suasana Lebaran, yaitu kearah Merak dan Bakauhuni, Cirebon, Tasikmalaya serta dari Semarang ke arah Solo dan terus menuju Surabaya). Pengujian tersebut sengaja dilakukan beberapa hari sebelum Lebaran, karena dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilan panggilan telefon (dan sebaliknya juga kemungkinan dropped call), blocked call dan rata-rata lamanya pengiriman SMS serta komunikasi data lainnya. Pengecekan juga dilakukan untuk wilayah Sumatera, Kalimantan dan Indonesia Bagian Timur mengingat tingkat pergerakan masyarakat untuk mudik juga cukup tinggi.
- Test drive atau pengecekan kualitas layanan telekomunikasi tersebut sesungguhnya sudah rutin dilakukan sejak tahun 2007, namun ketika saat pelepasan keberangkatan konvoinya tidak melalui acara apel kesiagaan secara lengkap dengan seluruh mitra kerja Kementerian Kominfo lainnya, namun hanya sebatas Menteri Kominfo beserta pejabat terkait dan para direksi penyelenggara telekomunikasi.
- Tujuan utama test drive tersebut adalah untuk mengetahui kesiapan para penyelenggara telekomunikasi dalam menghadapi kemungkinan lonjakan trafik penggunaan layanan telekomunikasi disaat suasana Lebaran 2013. Bahwasanya pengecekannya dilakukan jauh hari sebelum Lebarannya itu sendiri adalah wajar, karena dengan adanya pengecekan tersebut akan dapat diketahui bersama sejumlah kekurangan yang harus segera dibenahi oleh seluruh penyelenggara telekomunikasi, sehingga pada saatnya suasana Lebaran 2013 berlangsung tidak boleh sedikitpun ada gangguan yang sangat berarti. Ketentuan mengenai kualitas layanan tersebut sifatnya bukan himbauan kepada para penyelenggara telekomunikasi, tetapi sudah merupakan kewajiban yang harus ditaati sesuai beberapa Peraturan Menteri Kominfo tentang Standar Kualitas Layanan Telekomunikasi yang berlaku.
- Pada saat suasana Lebaran (H-1 hingga H+1) akan terjadi lonjakan trafik layanan telekomunikasi secara umum hingga sekitar 20% hingga 37% dari hari-hari biasa, atau secara total diperkirakan akan ter- deliver sebanyak 7 milyar SMS yang saling terkirim di seluruh penyelenggara telekomunikasi di Indonesia pada H-1, H dan H+1 (sementara pada tahun sebelumnya rata-rata dalam satu hari di hari H terkirim sebanyak sekitar 4 milyar SMS). Lonjakan pengiriman SMS selama 3 hari itu meski tinggi, tetapi faktanya mengalami penurunan hingga sekitar 21% dibandingkan Lebaran 2012 dan juga turun hingga 2% dibandingkan hari-hari biasa di sepanjang Januari s/d. Juli 2013.
- Layanan pesan tersebut belum termasuk yang dikirimkan melalui layanan MMS , BBM, WhatsApp Messenger, Line, Tango, Kakao Talk dan Email yang cenderung meningkat hingga sebanyak 180 juta layanan pesan atau mengalami kenaikan hingga lebih dari 360% dibandingkan hari-hari biasa yang terkirim searah dengan makin meningkatnya penggunaan layanan tersebut yang dikirimkan melalui multi smartphone seperti BlackBerry dan Android.
- Yang cukup menarik adalah meskipun layanan SMS masih tetap tinggi, tetapi sesungguhnya tidak mengalami peningkatan (bahkan cenderung agak stagnan dan di beberapa penyelenggara bahkan turun), karena kini banyak warga masyarakat yang menggunakan layanan data lainnya seperti BBM, WhatsApp Messenger, Line, Tango, Kakao Talk dan Email.
- Sedangkan untuk layanan suara, diperkirakan secara total akan berlangsung pembicaraan hingga 6.684.000.000 menit dalam 3 hari tersebut pada saat yang bersamaan dari puluhan juta pengguna layanan telekomunikasi (tentu saja data setiap penyelenggara perkiraannya akan berbeda satu sama lain) baik untuk berinteraksi saat mudik atau kemacetan arus mudik dan juga saat bersilaturahim atau meningkat sekitar rata-rata 14% jika dibandingkan Lebaran 2012 dan naik sekitar 21% dari kondisi normal hari-hari biasa di sepanjang Januari s/d. Juli 2013.
- Adapun untuk komunikasi data (misalnya untuk penggunaan internet) akan mengalami kenaikan hingga sekitar 238 terabytes atau meningkat sekitar rata-rata 26 % hingga 65% jika dibandingkan kondisi normal. Mengingat kemungkinan penggunaan media sosial oleh masyarakat baik selama di perjalanan (termasuk dalam kondisi sedang macet total sekalipun baik untuk mengakses informasi di internet maupun untuk meng- up load suatu kejadian sehari-hari dalam perjalanan) dan ketika juga sampai di tempat tujuan cukup tinggi, maka kepada seluruh penyelenggara telekomunikasi sudah diingatkan juga untuk menyediakan kapasitas banwidth yang berlebih guna mengantisipasi lonjakan komunikasi data tersebut dan hal tersebut sejauh monitoring Kementerian Kominfo sudah dilakukan oleh seluruh penyelenggara telekomunikasi.
- Mengingat adanya lonjakan trafik layanan telekomunikasi selama bulan Ramadhan dan Lebaran 2013, secara umum seluruh penyelenggara telekomunikasi telah melakukan berbagai upaya persiapan guna mengatisipasinya di antaranya melalui ketersediaan VLR (Visitor Location Register) atau kecukupan kapasitas daya tampung pelanggan dan quality improvement khususnya di jalur-jalur mudik Lebaran dan akan dilakukan mobilisasi penambahan kapasitas jika diperlukan. Selain itu penambahan kapasitas jika dilakukan di antaranya di sejumlah bandara, pelabuhan, terminal bus, stasiun KA, tempat-tempat wisata dan pusat-pusat perbelanjaan.
- Untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya drop call dan unsuccessful call ratio, para penyelenggara telekomunikasi berusaha melakukan sejumlah penyesuaian bagi perbaikan jaringan.
- Ada puluhan Mobile BTS (Compact Mobile Base Station) yang ditambahkan selama Lebaran 2013 ini sangat beragam dari setiap penyelenggara telekomunikasi, yang ditempatkan di sejumlah titik-titik tertentu di jalur-jalur mudik.
- Berdasarkan pengalaman pada Lebaran 2012, maka beberapa daerah yang diperkirakan akan meningkat trafik telekomunikasinya adalah di sekitar Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Lampung, Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan.
- Kepada masyarakat juga disediaakan informasi call center yang sewaktu-waktu bias dihubungi, yaitu: PT Telkomsel dengan 133 (Kartu Halo) dan 155 serta 188 (Simpati dan Kartu AS), PT Indosat dengan 111 dari GSM (Post Paid), 100 dari GSM berbayar Rp 400 pe call (Pre Paid), 111 (Pre Paid), 111 (Star One), 101 dan 104 (layanan internasional), 102 (Indosat Corporate Solution) dan 999 (Indosat Info Center), PT Axis Telekom dengan 838 (panggilan dari nomer Axis) dan 08388000838 (panggilan dari nomer selain Axis), PT XL Axiata dengan 817 (dari nomer XL), PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia dengan 888 dan 878, PT Hutchison 3 Indonesia dengan 123 (dari nomer Tri) dan 089644000123 (dari selain nomer Tri) dan Bakrie Telecom dengan 999 atau 021.9100999 serta Smart Telekom dan Smart Fren dengan 881. Call center atau contact center secara aktif (bukan answering machine yang pasif) yang secara aktif, persuasif, komunikatif dan informatif dapat memberikan informasi sebaik mungkin seandainya menerima keluhan, pengaduan dan pertanyaan dari masyarakat. Hal ini selain untuk mengantisipasi kemungkinan fluktuatifnya kualitas layanan telekomunikasi, juga terhadap kemungkinan maraknya penipuan menggunakan layanan SMS.
- Kementerian Kominfo memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk saling berkomunikasi saat suasana Lebaran ini. Hanya saja dihimbau untuk efisien dalam mengantisipasi dari sisi waktu dan kuantitas data yang dikirimkan. Artinya, mengingat saat peak season akan berlangsung pada waktu sehari jelang Lebaran hingga H+1 dan diperkirakan trafik telekomunikasi cukup tinggi, maka waktunya perlu disiasati secara efisien. Selain itu, meskipun setiap pengguna berhak berapapun mem-broadcast pesan, namun lebih disarankan tidak seketika langsung dikirim semuanya, karena potensi akan terjadi hang (perangkat tiba-tiba tidak berfungsi) cukup tinggi, dan akibatnya justru harus dikirim ulang. Ini artinya kesalahan tidak pada kualitas layanan penyelenggara telekomunikasi. Lebih disarankan untuk dikirim secara bertahap.
- Mengingat cukup tingginya angka kecelakaan lalu lintas saat suasana mudik Lebaran, maka Kementerian Kominfo seperti tahun yang lalu menghimbau kepada masyarakat untuk tidak bertelfon atau saling mengirimkan komunikasi data via SMS dan lain-lain saat sedang mengemudikan kendaraan (bukan sebagai penumpang). Data Polda Metro Jaya menyebutkan, angka kecelakaan lalu lintas jalan yang dipicu pemakaian ponsel meningkat sekitar 1.200% pada 2010 jika dibandingkan 2009. Padahal, UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) melarang kegiatan berponsel saat berkendara an karena bisa mengganggu konsentrasi. Pelanggaran atas larangan itu ada ancaman sanksi pidana kurungan tiga bulan penjara atau denda maksimal Rp 750 ribu. Masalah untuk mengatasi tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas sesungguhnya bukan ranahnya Kementerian Kominfo secara langsung, namun merupakan kewenangannya secara langsung Kementerian Perhubungan dan Kepolisian RI. Namun karena perilaku menggunakan perangkat telekomunikasi saat mengemudikan kendaraan cukup tinggi, maka Kementerian Kominfo mendorong seluruh stake holde-nya (penyelenggara telekomunikasi) untuk menyosialisasikan perilaku berkendaraan yang aman dan selamat. Termasuk, menghentikan perilaku berponsel saat mengemudikan kendaraan. Larangan seperti ini sudah sangat lazim di luar negeri. Berikut ini data mengenai sebab-sebab terjadinya kecelakaan untuk data tahun 2009 dan 2010 berdasarkan laporan dari Polda Metro Jaya tahun 2010.
Penyebab Kecelakaan
Tahun 2009
Tahun 2010
Fluktuasi
Lengah
35,82
37,10
22,37
Tidak Tertib
35,96
36,40
19,56
Tidak Terampil
22,39
15,81
-16,56
Ngebut
1,78
3,61
138,93
Lelah
1,91
2,16
33,88
Mengantuk
1,83
1,94
25,00
Sambil Menelpon
0,14
1,67
1.288,88
Mabuk
0,17
1,31
790,90
Sumber: Polda Metro Jaya, 2011.
- Kepada para penyelenggara telekomunikasi ini, Kementerian Kominfo dan BRTI melalui pengetesan jaringan ini para penyelenggara telekomunikasi dituntut untuk memberikan jaminan komitmen: 1) Memberikan layanan terbaik jelang, saat maupun sesudah Hari Raya Idul Fitri 1432; 2) Tidak melakukan perubahan sistem yang dapat berpotensi mengganggu kualitas layanan sejak H-7 hingga H+7; 3) Menyiapkan tim yang siap sedia selama 24 jam untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang menyebabkan penurunan kualitas pelayanan; 4) Menyediakan posko-posko mudik di jalur mudik agar pemudik tetap dapat mendapat layanan telekomunikasi seperti membeli voucher pulsa maupun beristirahat.
- Kementerian Kominfo dan BRTI menyampaikan himbauan kepada masyarakat: 1) Meskipun setiap orang berhak sepenuhnya saling bertelekomunikasi, namun disarankan untuk dapat menggunakan layanan telekomunikasi secara efisien: 2) Bilamana jaringan yang digunakan sedang penuh, baik itu di sisi pengguna maupun di sisi lawan bicara, disarankan untuk menunggu beberapa saat sebelum mencoba menghubungi lagi guna menghindari jaringan menjadi overload; 3) Dalam mengirimkan SMS dan layanan komunikasi data lainnya berupa ucapan Selamat Hari Raya hendaknya tidak dilakukan secara broadcast ke semua handai taulan, kerabat maupun relasi, namun sebaiknya bertahap karena antrian di SMS Gateway diperkirakan akan sangat tinggi mengingat saat ini pengguna telepon seluler dan FWA telah mencapai angka di atas 250 juta nomor yang digunakan; 4) Penggunaan data internet hendaknya dilakukan juga secara efisien dan produktif untuk mengakses hal-hal yang penting saja guna menghindari kepadatan trafik data, meskipun Kementerian Kominfo, BRTI dan para penyelenggara telekomunikasi sudah mengantisipasi peningkatan penggunaan layanan internet, khususnya dengan menggunakan media sosial.
- Untuk menghindari kemungkinan maraknya penipuan melalui SMS, internet dan layanan telekomunikasi lainnya, Kementerian Kominfo menghimbau masyarakat untuk serius mewaspadainya. Dan jika ada persoalan diminta untuk menyampaikan laporan dan pengaduannya ke contact center BRTI 159 dan seluruh penyelenggara telekomunikasi. Dengan adanya contact center tersebut, masyarakat yang merasa berkepentingan dapat menggunakannya (meskipun tetap harus diverifikasi) tanpa dipungut biaya dari seluruh layanan operator yang ada (kecuali layanan Bakrie Telecom yang baru membuka untuk DKI Jakarta).
- Khusus kepada pihak RIM-Black Berry diingatkan secara sangat khusus dan serius untuk tidak melakukan kegiatan teknis apapun termasuk alasan up grading jaringan dan lain-lain pada saat H-10 hingga H+10 dalam suasana Lebaran ini, karena berpotensi akan mengurangi kualitas layanan telekomunikasi. Seandainya nantinya terjadi gangguan kualitas layanan telekomunikasi, Kementerian Kominfo dan BRTI telah sepakat untuk mengingatkan RIM-Black Berry melalui para penyelenggara telekomunikasi yang menjadi mitra RIM-Black Berry, dengan tujuan agar mereka ini yang nantinya mendesak RIM-Black Berry untuk tetap menjaga kualitas layanan telekomunikasi mengingat mereka ini yang langsung memiliki dan terikat pada perjanjian kerja-samanya. Selain itu, kepada RIM- Black Berry untuk bersikap transparan dan responsif secara cepat menyampaikan informasinya kepada pemerintah, para penyelenggara telekomunikasi dan media massa seandainya ada gangguan teknis yang substansial sifatnya.
---------------
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo (Gatot S. Dewa Broto, HP: 0811898504, Email: gatot_b@postel.go.id , Tel/Fax: 021.3504024).
Sumber ilustasi: http://us.images.detik.com /content/2012/08/ 06/328/tifapel460.jpg.