-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel
- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Siaran Pers
Laporan Perkembangan Penanganan Tingkat Kerusakan Layanan dan Juga Kepedulian Komunitas Pos dan Telekomunikasi Terhadap Musibah Banjir di Jakarta dan Sekitarnya
Siaran Pers No. 17/DJPT.1/KOMINFO/2/2007
- Pada hari ini tanggal 6 Pebruari 2007, telah berlangsung rapat khusus yang dihadiri oleh sebagian besarcorporate communication atau wakilnya dari para penyelenggara pos dan telekomunikasi serta di samping itu juga hadir Ketua Asperindo (yaitu asosiasi yang menaungi para penyelenggara jasa pos swasta). Rapat ini memang sengaja diadakan sebagai evaluasi bentuk kepedulian komunitas pos dan telekomunikasi terhadap terjadinya musibah dan bencana banjir yang telah melanda Jakarta beberapa hari terakhir ini. Sebagaimana diketahui, sejak awal terjadinya musibah banjir ini, hampir seluruh penyelenggara telekomunikasi telah dan masih sedang melakukan berbagai upaya penanggulangan, baik untuk kontinuitas penyelenggaraan layanannya masing-masing maupun untuk memberikan bantuan sosial yang dibutuhkan oleh sebagian warga masyarakat umum yang terkena musibah banjir ini. Pola penanganan demikian itu pada dasarnya merupakan implementasi dari prinsip dasar komunitas telekomunikasi (yang disepakati bersama dalam rapat khusus komunitas telekomunikasi yang dipimpin oleh Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar pada tanggal 8 Januari 2007 dan dihadiri oleh para direksi penyelenggara telekomunikasi dalam menyikapi musibah hilangnya pesawat Adam Air dan KM Senopati) dalam merespon setiap bencana nasional yang dapat dikategorikan sangat serius untuk memperoleh penanganan khusus adalah:
- Mengamankan dan menyelamatkan jaringan fisik layanan.
- Menyediakan bantuan fasilitas telekomunikasi untuk turut serta mengatasi suatu bencana nasional.
- Menyediakan bantuan sosial secara proporsional.
- Langkah awal yang sudah dilakukan oleh komunitas pos dan telekomunikasi ini di antaranya adalah pengamanan dan penyelamatan jaringan fisik layanan, sebagaimana implementasinya disaksikan sendiri secara langsung oleh Dirjen Postel pada tanggal 3 Pebruari 2007 sewaktu berada di Sentra Telefon Otomat (STO) Semanggi II milik PT Telkom ( info_view_c_26_p_1575.htm ). Bahkan sehari sebelumnya, melalui Siaran Pers No. 13/DJPT.1/KOMINFO/2/2007, berdasarkan kondisi dampak yang diakibatkan oleh musibah banjir bandang ini terhadap layanan telekomunikasi, Ditjen Postel telah menghimbau agar percepatan perbaikan layanan dilakukan secepat mungkin secara optimal dan Ditjen Postel menyampaikan permohonan maaf atas ketidak nyamanan dan terganggunya layanan telekomunikasi ini (info_view_c_26_p_1574.htm ). Sementara pengamanan dan penyelamatan jaringan fisik layanan masih sebagian berlangsung, pada saat yang bersamaan komunitas pos dan telekomunikasi secara terpisah memberikan bantuan fasilitas telekomunikasi untuk turut serta mengatasi musibah banjir ini dan bahkan meskipun sebagian besar dari para penyelenggara pos dan telekomunikasi masih menanggung beban kerusakan jaringan layanan, tetapi hampir seluruhnya tetap tergerak sangat aktif untuk menyediakan bantuan sosial secara proporsional.
- Dalam rapat komunitas pos dan telekomunikasi tanggal 6 Pebruari 2007 ini, hampir seluruh penyelenggara pos dan telekomunikasi telah melaporkan perkembangan masing-masing (yang kehadirannya sebagian tidak bersamaan karena terkendala akses akibat kemacetan maupun kendala banjir), baik masalah kendala gangguan terhadap infrastruktur layanan dan kepedulian sosialnya. Pada umumnya hampir seluruh pengelenggara pos dan telekomunikasi mengalami gangguan infrastruktur, seperti misalnya PT Pos Indonesia (Kantor Pos Jakarta Barat praktis lumpuh total karena seluruhnya terendam banjir dan beberapa kantor pos pembantu lainnya yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya terkecuali yang berada di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan meskipun ada beberapa di antaranya yang terendam air namun tidak menggunggu kontinuitas layanan), dan Asperindo (dari 123 perusahaan yang dinaunginya mengalami penurunan aktivitas hingga 75% dan kerugian ditaksir hingga Rp 7 milyar karena terkendala keterbatasan akses layanan pengiriman dari dan ke Bandara, terkendala layanan on-line serta ke titik-titik layanan terkecuali yang berada di sentra bisnis Thamrin dan Sudirman).
- Khusus layanan telekomunikasi, mulai dari PT Telkom (terendamnya STO Semanggi II PT Telkom yang pada awal musibah banjir sempat menyebabkan terputusnya sekitar 70.000 SST, yaitu terutama yang menggunakan prefiks 021.52xxxxx, 021.515xxxx, 021.514xxxx, dan 021.25xxxxx. Sejauh ini sampai sore hari ini sudah 93% tertangani dan masih tersisa 7% yang agak parah karena harus menunggu pergantian perangkat yang didatangkan dalam satu dua hari ini dari Surabaya), PT Telkomsel (terendamnya sejumlah BTS di lokasi-lokasi banjir serta gangguan transmisi dan kelangkaan suplai listrik yang kemudian di back upgenset, yang membutuhkan penanganan khusus terutama yang berada di Pulau Gebang dan Teluk Gong, sehingga PT Telkomsel merupakan penyelenggara telekomunikasi seluler yang paling tinggi kendala gangguannya, namun diharapkan sisa gangguan sebesar 5% dapat diatasi pada tanggal 7 Pebruari 2007), PT Excelcomindo (semata-mata hanya karena kelangkaan suplai listrik pada beberapa BTS yang kemudian diback up dengan genset dan itupun hanya sebanyak 5% dari seluruh total layanan yang hingga kini masih perlu penanganan) dan PT Hutchison CP Telecommunication (dari 277 BTS yang tersebar, terdapat 160 yang terputus suplai listriknya), PT Mobile-8 (terganggu dengan terhentinya suplai listrik pada 8 BTS nya, namun kemudian pulih kembali) dan PT Bakrie Telecom (terganggu dengan terhentinya suplai listrik pada 25 BTS nya, namun kemudian pulih kembali).
- Terungkap pula dalam pertemuan tersebut, bahwa tidak seluruh penyelenggara pos dan telekomunikasi terkendala layananya akibat musibah banjir. PT Indosat misalnya, meskipun sempat terdapat 40 BTS yang kelangkaan suplai listrik pada awal mulanya, namun kemudian hingga saat ini tetap menyediakan layanan secara normal dan bahkan mengalami lonjakan permintaan sangat signifikan SIM Card Prabayar PT Indosat khususnya Mentari dan IM3. Selain itu yang masih tetap berfungsi normal dalam layanan PT Indosay tanpa kesulitan apapun adalah Matrix, StarOne, I-Phone, Indosat 3G, Indosat Blackberry, Indosat Corporate Solution dan IndosatNet dari IM2.
- Dilaporkan pula oleh seluruh peserta rapat, bahwa hampir semua penyelenggara telekomunikasi telah dan masih terus melaksanakan program kepedulian sosial, yang data lengkapnya adalah sebagai berikut:
- PT Pos Indonesia: mendirikan program peduli sosial di masing-masing wilayah layanan pos se Jabodetabek.
- Asperindo: mendirikan program "Asperindo Peduli", khususnya yang telah diinisiasi oleh sejumlah perusahaan kurir swasta seperti RPX, Tiki-Jene, DHL, Pandusiwi dan lain-lain, dengan memberikan bantuan logistik makanan dan keperluan kesehatan.
- PT Telkom: mendirikan posko "Telkom Peduli" di setiap Kandatel di Jabodetabek dan sejumlah lokasi banjir. Setiap Kandatel membawahi sejumlah posko, yang mensuplai bantuan uang tunai jutaan rupiah dan sembako yang nilainya jutaan rupiah pula. Di samping itu menyediakan pula layanan telefon gratis dan layanan kesehatan.
- PT Indosat: mendirikan posko peduli di Kuningan Barat, Cipinang, Cileduk, Petamburan, Bukit Duri dan Bogor. Disediakan pula layanan kesehatan bekerjasama dengan PMI, Bulan Sabit Merah dan PT Kimia Farma. Di samping itu menyediakan pula layanan telefon gratis.
- PT Telkomsel: mendirikan posko peduli di hampir seluruh wilayah banjir. Bantuan yang diberikan tersebut berupa sembako, selimut, peralatan dan kesehatan. Sebagian bantuan tersebut diberikan melalui fasilitas penyediaan perahu karet PT Telkomsel yang sesungguhnya untuk menjemput para korban banjir, namun sekaligus juga untuk mensupai bantuan sosial karena kendala akses jalan masuk yang terendam air.
- PT Excelcomindo: mendirikan posko peduli di 71 titik lokasi banjir dan sebagian di antaranya bekerjasama dengan Tim Mapala UI. Menyediakan pula layanan telefon gratis. Pantauan titik-titik lokasi banjir ini secara intensif dilakukan dengan menyewa helikopter yang ditumpangi juga oleh beberapa wartawan media massa.
- PT Hutchison: mendirikan posko peduli di sekitar Ancol untuk mensuplai bantuan sosial korban banjir di sebagian Jakarta Utara.
- PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia: mendirikan posko peduli di bawah koordinasi "Sampoerna Foundation" sebagaimana yang pernah dilakukan pada musibah gempa bumi di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
- PT Media Citra Indostar: mendirikan posko peduli di bawah koordinasi MNC Group dalam kegiatan RCTI Peduli.
- PT Natrindo Telefon Seluler: mendirikan posko peduli untuk suplai bantuan di beberapa lokasi banjir tertentu.
- PT Bakrie Telecom: mendirikan posko peduli dengan membagi sembako, selimut, obat-obatan dan pakaian bekas di Cileduk, Jatibening dan Harapan Jaya. Disediakan pula telefon gratis di Kalibata dan Kampung Melayu.
- PT Mobile-8: mendirikan posko peduli di bawah koordinasi MNC Group dalam kegiatan RCTI Peduli.
- Rapat komunitas tersebut telah menyepakati, bahwa program peduli sosial yang dilakukan oleh masing-masing penyelenggara pos dan telekomunikasi tersebut terus saja dilakukan karena terbukti sudah cukup efektif. Di samping itu, disepakati pula, bahwa untuk tahap berikutnya perlu dipikirkan secara khusus tentang penanganan pasca banjir, khususnya bantuan penanganan kesehatan mengingat potensi munculnya berbagai penyakit yang cukup mengkhawatirkan cukup tinggi serta dihimbau pula kepada seluruh penyelenggara telekomunikasi untuk menyediakan pula bantuan peralatan sekolah berupa seragam dan alat-alat tulis.
Kepala Bagian Umum dan Humas,
Gatot S. Dewa Broto
HP: 0811898504
Email: gatot_b@postel.go.id