-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel
- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Siaran Pers
Kesiapan Total Kementerian Kominfo Dan Seluruh Penyelenggara Layanan Pos, Telekomunikasi dan Penyiaran Jelang Lebaran 1 Syawal 1431 H
Siaran Pers No. 95/PIH/KOMINFO/8/2010
(Jakarta, 28 Agustus 2010). Untuk mengantisipasi kualitas layanan telekomunikasi sebelum, pada puncak dan pasca selama berlangsungnya Lebaran 1 Syawal 1431 H ini, seperti dua tahun terakhir yang lalu, pada tanggal 31 Agustus 2010 jam 08.30 WIB bertempat di halaman depan kantor Ditjen Postel Gedung Sapta Pesona Jakarta, Plt Dirjen Postel Muhammad Budi Setiawan akan memberangkatkan secara resmi beberapa mobil operasional yang dilengkapi sejumlah alat dan pepeninjauan lapangan (yang beranggotakan pejabat dan staf dari Ditjen Postel/BRTI, dan sejumlah penyelenggara telekomunikas). Jaringan layanan telekomunikasi yang akan dicek secara serentak mulai tanggal 31 Agustus 2010 pagi tersebut adalah untuk jurusan Jakarta - Cirebon - Losari, kemudian Jakarta - Cileunyi - Nagrek - Garut - Tasikmalaya, selanjutnya Semarang - Jogja - Solo, dan terakhir adalah Jakarta - Merak. Khusus untuk tim yang diberangkatkan dari halaman Ditjen Postel tersebut hanya untuk yang menuju ke Merak, sedangkan 3 tujuan lain langsung diserahkan pada masing-masing penyelenggara telekomunikasi di bawah monitoring BRTI.
Sesungguhnya sejumlah penyelenggara telekomunikasi sudah menginformasikan kepada masyarakat umum melalui berbagai media massa tentang kesiapan mereka menghadapi Lebaran tahun 2010. Akan tetapi, Kementerian kominfo tidak berani mengambil resiko, dan diputuskan untuk tetap mengadakan pengecekan jaringan karena trafik telekomunikasi diperkirakan akan mengalami lonjakan yang sangat signifikan. Sejauh ini berdasarkan laporan dan informasi yang disampaikan oleh beberapa penyelenggara telekomunikasi adalah (ini secara random direpresentasikan oleh PT Telkomsel, PT XL Axiata dan PT Indosat) sebagai berikut:
- Meskipun Kementerian Kominfo dan BRTI baru akan mengadakan pengecekan kualitas jaringan pada tanggal 31 Agustus 2010, namun pada umumnya para penyelenggara telekomunikasi sudah melakukan pengecekan sendiri secara internal di sejumlah titik yang diperkirakan padat arus mudiknya.
- Para penyelenggara telekomunikasi telah menyiapkan semacam Command Centre yang berfungsi siaga selama 24 jam penuh, sehingga seandainya ada persoalan langsung dapat dimonitor dan dicarikan solusi secepat mungkin.
- Para penyelenggara telekomunikasi telah meningkatkan seluruh elemen jaringan untuk menghadirkan jaringan terluas dan berkualitas dengan kapasitas yang memadai. Penyiapan berbagai elemen jaringan untuk memberikan kenyamanan berkomunikasi bagi seluruh pelanggan sepanjang musim mudik dan Lebaran merupakan hal yang utama, seperti misalnya melalui jaminan ketersediaan sinyal yang kuat di jalur-jalur mudik utama transportasi darat yang menjadi area layanan masing-masing mulai dari H-7 hingga H+7.
- Bahkan untuk layanan tranportasi laut, ada penyelenggara telekomunikasi yang melakukan penggelaran BTS Pico via satelit VSAT IP di 15 kapal Pelni.
- Para penyelenggara telekomunikasi meningkatkan jumlah BTS (Base Transceiver Station) khususnya yang mobile BTS rata-rata hingga 30% di sepanjang jalur mudik.
- Para penyelenggara telekomunikasi umumnya meningkatkan kapasitas SMSC (Short Message Service Center).
- Para penyelenggara telekomunikasi yang menyediakan layanan BlackBerry meningkatkan kapasitasnya rata-rata hingga 3 kali lipat dibandingkan tahun 2009.
- Beberapa elemen jaringan yang juga ditingkatkan kapaitasnya (meski antara satu penyelenggara telekomunikasi dengan lainnya sangat beragam sesuai kemampuan masing-masing) adalah seperti: VLR (Visitor Location Register), HLR (Home Location Register), MSC (Mobile Switching Center), BSC (Base Station Controller), IN (Intelligent Network), SGSN(Serving GPRS Support Node), dan GGSN (Gateway GPRS Support Node) untuk mengantisipasi lonjakan trafik telekomunikasi.
- Para penyelenggara telekomunikasi telah mengantisipasi pergerakan jumlah pelanggan yang mudik. Sebagai perbandingan, untuk tahun 2008 dan 2009 lonjakan kenaikan layanan suara dan pengiriman SMS menjelang Lebaran (pada saat kepadatan dan kemacetan mudik) terkonsentrasi di sekitar Anyer - Merak, sekitar Nagrek, sekitar Cirebon, sekitar penyeberangan Madura, sekitar Tegal, sekitar penyeberangan ke Bali dan sekitar Purwokerto. Area-area tersebut inilah yang ditingkatkan kapasitasnya juga.
Berdasarkan laporan sementara dari tiga penyelenggara telekomunikasi (Telkomsel, XL Axiata dan Indosat), perkiraan lonjakan trafik adalah sebagai berikut:
Operator | Jenis Komunikasi | Kondisi Normal 2010 | Lebaran 2009 | Perkiraan Lebaran 2010 |
Telkomsel | Suara | 957 juta menit | Meningkat 20 s/d. 25% dari 884 juta menit kondisi normal 2010. | |
SMS | 600 juta SMS | Meningkat 50 s/d 60% dari 727 juta SMS kondisi normal 2010.. | ||
MMS | 530 ribu MMS | Meningkat 5 s/d. 10% dari 854 ribu MMS kondisi normal 2010.. | ||
Data | 23 terra bytes | Meningkat 30 s/d. 40% dari 32 terra bytes kondisi normal 2010. | ||
XL Axiata | Suara | 510 juta menit | Kenaikan trafik sebesar 30% dari kondisi normal 2010. | |
SMS | 470 juta SMS | Kenaikan trafik sebesar 30% dari kondisi normal 2010. | ||
Data | 8,6 terra bytes | Kenaikan trafik sebesar 30% dari kondisi normal 2010. | ||
Khusus BlackBerry | Untuk antisipasi, telah disiapkan bandwidth ke RIM sebesar 800 Mbps.. | |||
Indosat | Suara | 200 juta menit. | Kenaikan sebesar 130% . | |
SMS | 378 juta SMS. | Kenaikan sebesar 200% | ||
Data | 18 terra bytes. | Kenaikan sebesar 200% | ||
Khusus BlackBerry | Untuk antisipasi, telah disiapkan kapasitas koneksi ke RIM 1 Gbps. |
Mungkin ada saja sebagian publik yang akan sedikit menyangsikan efektifitas pengecekan lapangan ini dengan dasar, bahwa pada tanggal 31 Agustus 2010 tersebut belum akan terjadi lonjakan trafik telekomunikasi dan arus mudik juga belum meningkat tajam. Akan tetapi, Kementerian Kominfo dan BRTI akan dapat menggunakan indikator pengukurannya di tanggal tersebut untuk mengetahui sampai seberapa jauh tingkat kemampuan seluruh penyelenggara telekomunikasi dalam mengusahakan komitmennya kepada masyarakat umum pada saat berlangsung peningkatan trafik tersebut. Dengan kata lain, peninjauan lapangan tersebut akan tetap sangat penting dan hasil evaluasinya akan segera dijadikan pertimbangan dalam menilai kesiapan seluruh penyelenggara telekomunikasi menghadapi Lebaran ini, sebagaimana dampaknya cukup efektif juga untuk perbaikan kualitas layanan seperti saat test lapalangan pra Lebaran 2008 dan 2009 lalu. Kegiatan peninjauan lapangan ini pada dasarnya mengacu pada UU No. 36 Tahun 2008 tentang Telekomunikasi dan juga PP No. 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi , khususnya pada Pasal 15 ayat (1) yang menyebutkan, bahwa penyelenggara jasa telekomunikasi wajib menyediakan fasilitas telekomunikasi untuk menjamin kualitas pelayanan jasa telekomunikasi yang baik. Di samping itu karena saat ini juga telah ada 5 Peraturan Menteri Kominfo yang terkait dengan standar kualitas layanan telekomunikasi.
Beberapa parameter yang akan dicek dalam peninjauan tersebut meliputi ketersediaan jaringan, endpoint service , ketersediaan layanan (baik on net maupun off net ) dan kinerja layanan pesan singkat. Dalam pengukuran ini akan dapat diketahui prosentase kemungkinan terjadinya dropped call dan blocked call. Adapun metode pengecekan adalah menggunakan sistem test call dan drive tes . Jika dalam test call, maka pengujian ini dilakukan dengan posisi tidak bergerak dalam wilayah yang dapat diakses publik yang berada di dalam wilayah cakupannya. Dalam test call ini juga termasuk dengan uji coba pengiriman SMS. Sedangkan dalam sistem drive test, maka pengujian dilakukan ketika berkendaraan di jalan utama dan daerah perdagangan serta pemukiman padat penduduk. Di samping itu juga akan dilakukan serangkaian panggilan pengujian baik yang off net maupun on net. Yang paling penting dalam sistem ini adalah, bahwasanya antena perangkat bergerak yang memanggil dan yang menerima harus ditempatkan pada ketinggian yang sama dan di dalam kendaraan yang sama.
Dengan demikian, pengukuran ini ada yang bersifat stasioner, artinya menguji di area-area tertentu yang diperkirakan akan menjadi titik-titik kepadatan arus mudik dan juga bersifat mobile , yaitu dengan menumpang kendaraan yang bergerak. Dengan menggunakan peralatan dan metode standar dan di akui secara regulasi, pengukuran di lakukan untuk mengetahui kekuatan dan kualitas sinyal di sepanjang daerah dan jalur yang di lalui. Pengukuran kualitas di lakukan pada layanan 2G dan 3G, mulai dari voice call , video call , SMS ( Short Message Service ), dan data (internet dan BlackBerry).
Meskipun baik buruknya kualitas layanan telekomunikasi sangat tergantung kesiapan para penyelenggara telekomunikasi di saat suasana Lebaran 2009 ini, namun demikian Kementerian Kominfo dan BRTI menyampaian himbauan kepada masyarakat sebagai berikut:
- Untuk dapat menggunakan layanan telekomunikasi secara efisien; bilamana yang digunakan sedang penuh, baik itu di sisi pengguna maupun di sisi lawan, tunggu beberapa saat sebelum mencoba menghubungi lagi guna menghindari jaringan menjadi overload.
- Dalam mengirimkan SMS ucapan Selamat Hari Raya hendaknya tidak dilakukan secara broadcast yang sangat berlebihan jumlahnya atau massif ke semua handai taulan, kerabat maupun relasi, namun sebaiknya bertahap karena dapat dibayangkan bagaimana antrian di SMS Gateway mengingat saat ini nomer telepon seluler dan FWA (Fixed Wireless Access) telah mencapat angka di atas 174 juta yang beredar di masyarakat di Indonesia.
Sedangkan kepada para penyelengara telekomunikasi diinstruksikan:
- Untuk memperbaiki dan mempertahankan kualitas pelayanan jelang dan saat Hari Raya Idul Fitri 1430 H (pengalaman kualitas layanan telekomunikasi di Hari Raya Idil Fitri 1429 H tahun lalu yang cukup bagus dapat menjadi pengalaman yang cukup berharga dan terus dipertahankan).
- Menyiapkan team yang siap sedia (stand by) 24 jam guna mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat menyebabkan penurunan kualitas pelayanan.
- Tidak melakukan instalasi perangkat lunak/keras baru maupun up grading karena berpotensi dapat mengubah konfigurasi sistem terutama pada saat H-7 hingga H+7.
- Menjamin ketersediaan layanan untuk fasilitas hotspot di sejumlah tempat-tempat stratagis dan layanan umum yang memang dilayani fasilitas tersebut sesuai kontraktualnya dengan masing-masing penyelenggara telekomunikasi.
Melalui Siaran Pers ini juga perlu diberitahukan kepada publik, bahwa Kementerian Kominfo telah mendorong beberapa penyelenggara telekomunikasi untuk berpartisipasi aktif membantu posko pusat transportasi di bawah koordinasi Kementerian Perhubungan Perhubungan, dan data fasilitas telekomunikasi yang telah dikontribusikan oleh para penyelenggara telekomunikasi adalah sebagai berikut:
No. | Operator | Dukungan Fasilitas | Dukungan Pulsa Untuk 42 Lokasi Terminal |
1. | Telkom | • 6 (enam) sst untuk CCTV • 4 (empat) sst untuk facsimile | Rp. 1.500.000,- |
2. | Indosat | 5 (lima) buah handset beserta nomor dan pulsa senilai @ Rp. 400.000,- | Rp. 1.500.000,- |
3. | Telkomsel | 6 (enam) buah handset beserta nomor dan pulsa senilai @ Rp. 400.000,- | Rp. 2.500.000,- |
4. | XL Axiata | 5 (lima) buah handset beserta nomor dan pulsa senilai @ Rp. 400.000,- | Rp. 1.500.000,- |
5. | Bakrie Telecom | 5 (lima) buah handset beserta nomor dan pulsa senilai @ Rp. 400.000,- | Rp. 1.500.000,- |
6. | H uchison CP T elecommunication | 2 (dua) buah handset beserta nomor dan pulsa senilai @ Rp. 400.000,- | Rp. 1.000.000,- |
7. | Mobile-8 | 4 (empat) buah handset beserta nomor dan pulsa senilai @ Rp. 400.000,- | Rp. 250.000,- |
8. | Smart Telecom | 4 (empat) buah handset beserta nomor dan pulsa senilai @ Rp. 400.000,- | Rp. 500.000,- |
9. | N atrindo T elepon S eluler | 3 (tiga) buah handset beserta nomor dan pulsa senilai @ Rp. 400.000,- | Rp. 250.000,- |
10. | S ampoerna T elekomunikasi I ndonesia | 2 (dua) buah handset beserta nomor dan pulsa senilai @ Rp. 400.000,- | Rp. 250.000,- |
Mengingat Kementerian Kominfo juga membawahi teknis operasional pelayanan perposan, Kementerian Kominfo telah diinstruksikan:
- Untuk mengantisipasi peningkatan dan lonjakan kiriman kartu Lebaran dan paket kiriman pos, sehingga PT Pos Indonesia perlu menambah kapasitas pelayanan , khususnya di Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo dan Malang.
- Selain itu, mengingat jumlah pengiriman kartu pos diperkirakan semakin turun (tetapi tetap ada segmentasinya) searah dengan semakin meningkatnya penggunaan layanan komunikasi lainnya (seperti SMS dan layanan telfon suara yang murah tarifnya serta adanya Facebook dan Twitter), PT Pos Indonesia tetap diinstruksikan untuk meningkatkan kualitas layanan pengiriman paket pos, karena pada umumnya menjadi prioritas utama para komuter yang mudik menggunakan sepeda motor namun tidak digunakan selama mudik Lebaran (hanya digunakan di tempat tujuan mudik Lebaran).
- Sedangkan kepada perusahaan-perusahaan perposan swasta yang tergabung dalam penyediaan jasa titipan pos swasta, yang segmentasi pengirimannya lebih banyak pada pengiriman paket dan kiriman berupa barang (termasuk sepeda motor dan lain-lain) dan tetap diinstruksikan oleh Kementerian Kominfo juga untuk meningkatkan kualitas layanannya.
Akan halnya bidang penyiaran yang juga terkait perizinan penyelenggaraannya secara langsung dengan Kementerian Kominfo, maka kepada seluruh stasiun televisi dan radio:
- Dihimbau untuk tetap mengadakan pemberitaan dan monitoring baik secara live maupun dalam bentuk berita siaran tunda untuk menginformasikan beberapa lokasi strategis yang sering menjadi sentra mudik Lebaran. Pola siaran seperti ini sesungguhnya sudah sering dan selalu dilakukan oleh sebagian besar lembaga penyelenggara penyiaran tersebut.
- Dihimbau untuk memberikan informasi pentunjuk mudik Lebaran, khususnya menghadapi kemacetan pada saat-saat dan lokasi-lokasi tertentu.
————-
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo (Gatot S. Dewa Broto, HP: 0811898504, Email: gatot_b@postel.go.id , Tel/Fax: 021.3504024).