-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel
- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Seputar DJID
Hadir Pada Bharat Telecom 2025 International Expo, Indonesia Siap Dorong Industri Telekomunikasi
New Delhi (Infrastruktur Digital) – Indonesia yang diwakili oleh Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital bersama dengan stakeholder hadir dalam ajang Bharat Telecom 2025 International Expo yang berlangsung pada pada 8-9 Oktober 2025 di Yashobhoomi Convention Center, New Delhi, India.
Pameran bertaraf internasional ini diselenggarakan oleh Telecom Equipment & Services Export Promotion Council (TEPC) yang juga dihelat bersamaan dengan India Mobile Congress (IMC) dan dibuka secara resmi oleh Perdana Menteri India, Mr. Narendra Modi. Pameran ini bertujuan mempertemukan para pemangku kepentingan telekomunikasi, baik lokal maupun internasional, untuk memperluas jangkauan pasar bagi perusahaan ICT di India. Lebih dari 65 vendor menampilkan beragam produk dan layanan mutakhir di bidang teknologi telekomunikasi, mulai dari perangkat jaringan optik, 4G/5G, keamanan siber, IoT, hingga layanan integrasi dan konsultasi sistem.
Pada hari pertama, Delegasi Indonesia mengunjungi berbagai booth pameran, salah satunya adalah booth Tejas Network, perusahaan produk jaringan optik, broadband, dan data yang merupakan bagian dari Tata Group India. Dalam kunjungan tersebut, Delegasi disambut langsung oleh Chairman Tejas Network, Mr. N. Ganapathy Subramaniam.
Dalam pertemuan tersebut, Chairman Tejas Network menyampaikan minat tinggi untuk mengeksplorasi peluang kolaborasi dan memasuki pasar Indonesia sebagai vendor perangkat telekomunikasi. Delegasi Indonesia menyambut baik inisiatif tersebut dan menyampaikan bahwa diversifikasi vendor di Indonesia merupakan langkah positif untuk menciptakan persaingan sehat, memperkuat iklim usaha, serta mengurangi ketergantungan.
“Pemerintah Indonesia, melalui Komdigi, menyatakan siap mendukung kerja sama yang akan terjalin. Dukungan ini terutama dalam hal pendampingan proses sertifikasi perangkat telekomunikasi agar memenuhi ketentuan dan standar teknis yang berlaku di Indonesia” Ucap Direktur Layanan Infrastruktur Digital Dwi Handoko, Rabu (8/10/2025).
Pada hari kedua, delegasi mengikuti rangkaian seminar yang membahas tiga tema besar transformasi teknologi:
- Open RAN (Radio Access Network) and Network Disaggregation: Membahas pendekatan jaringan seluler yang lebih terbuka dan terdesentralisasi. Pemerintah dan regulator dapat berperan dalam menyusun roadmap, menetapkan standar, mengatur spektrum, hingga memberikan insentif untuk mendorong adopsi teknologi ini, sembari mengantisipasi tantangan keamanan dan kompatibilitas.
- Telecom in the Age of GenAI & LLMs: Membahas potensi besar Generative AI dan Large Language Models (LLM) dalam efisiensi dan inovasi di sektor telekomunikasi. Peran pemerintah krusial dalam menyusun regulasi, standar teknis, pengembangan infrastruktur digital, serta memastikan aspek etika dan perlindungan publik.
- Network-as-a-Service (NaaS) Redefining B2B Telecom Offerings: Model penyediaan layanan jaringan (seperti VPN, bandwidth on-demand, dan network slicing) berbasis cloud melalui model berlangganan yang fleksibel dan menawarkan fleksibilitas tinggi bagi pelaku usaha. Dari perspektif regulator, perlu pengaturan menyeluruh terkait keamanan nasional, kedaulatan data, keandalan layanan (QoS), persaingan usaha, serta kerangka perizinan yang jelas.
Para pembicara dalam sesi seminar menyoroti bahwa teknologi baru ini tidak hanya membuka peluang besar bagi efisiensi dan kemandirian digital nasional, tetapi juga menghadirkan tantangan tata kelola yang kompleks.
Kegiatan Bharat Telecom 2025 memberikan wawasan strategis bagi pemerintah Indonesia dan merupakan langkah konkret dalam memperkuat diplomasi teknologi serta membuka peluang kerja sama industri telekomunikasi lintas negara.
“Pemerintah perlu terus mengambil langkah untuk menetapkan arah kebijakan yang mendorong inovasi, sekaligus memastikan bahwa kepentingan publik, keamanan data, dan keberlanjutan industri telekomunikasi nasional tetap menjadi prioritas utama” jelas Dwi Handoko.
(Sumber/foto : Dody Herdianto Rachmat, M Giffar Azhar; Direktorat Layanan Infrastruktur Digital)