-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel
- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Siaran Pers
Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Meminta Para Operator Lebih Kreatif, Inovatif dan Produktif Di Tengah Kejenuhan Persaingan Telekomunikasi Dan Sumberdaya Yang Terbatas
Siaran Pers No. 25/PIH/KOMINFO/3/2011
(Jakarta, 16 Maret 2011). Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Syukri Batubara pada tanggal 16 Maret 2011 di suatu hotel di Jakarta telah membuka secara resmi acara seminar dengan topik " Mengubah Kejenuhan Menjadi Peluang". Acara seminar yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI) bekerja-sama dengan KADIN tersebut dihadiri oleh kalangan industri telekomunikasi, seperti tampak di antaranya hadir adalah Direktur Utama Telkom, Indosat dan juga XL Axiata, serta hadir pula sejumlah komisioner BRTI, pejabat dari hampir seluruh penyelenggara dan vendor telekomunikasi dan juga MASTEL. Dalam sambutannya seusai mantan Direktur Utama Indosat Johny Swandi Syam yang mewakili KADIN menyampaikan welcoming speech , Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika mengatakan, bahwa Ditjennya dan BRTI tetap berupaya keras doing business not as usual dan semaksimal mungkin menyediakan sarana dan prasarana infrastruktur telekomunikasi secara baik agar informasi berlangsung dengan lancar.
Dalam acara yang sesungguhnya juga forum untuk saling berkenalan antara Dirjen dengan para pemangku kepentingan industri telekomunikasi secara lengkap (meskipun sebagian dari mereka hadir di Kementerian kominfo saat pelantikan pejabat Eselon I tanggal 7 Januari 2011), Syukri Batubara lebih lanjut mengatakan: " Kami harus menyampaikan ucapan terima-kasih bahwasanya BRTI selama ini sudah menunjukkan kinerjanya seoptimal mungkin. Bahwasanya masih ada kekurangan di sana sini, itu hanyalah pernik-pernik dinamika menghadapi ketatnya persaingan usaha telekomunikasi beserta kenakalan-kenakalan operator telekomunikasi yang kadang sering terjadi, baik disengaja atau tidak. Nantinya BRTI lebih diberdayakan searah dengan penambahan jumlah komisioner dan tantangan yang harus dihadapi ." Dirjen PPI juga menyindir sejumlah penyelenggara yang sering melanggar peraturan dengan mengatakan, bahwasanya sesungguhnya industri telekomunikasi ini adalah industri yang patuh pada regulator. Namun jika tidak patuh, katanya, regulator tidak ragu-ragu mengumumkan pelanggaran-pelanggarannya.
Selain itu juga diingatkan oleh Dirjen PPI mengenai kejenuhan kompetisi dan keterbatasan sumber daya dengan ucapan: " Kondisi tersebut justru menuntut adanya tingkat inovasi, kreativitas dan produktivitas yang tinggi. Kini masyarakat selaku konsumen jasa telekomunikasi sudah cukup cerdik dan mudah membedakan operator mana yang kreatif dan sebaliknya. Ini juga belum terhitung dengan tingkat kualitas layanan telekomunikasi yang secara umum tidak terlalu buruk, namun idealnya harus lebih baik lagi. Jangan buru-buru kemudian menyalahkan pemerintah, karena dianggapnya tidak menambah pemberian frekuensi baru. Ini salah satu tradisi buruk budaya bisnis kita, maunya sumber dayanya dilebihkan, kualitas urusan berikutnya. Yang bagus adalah dengan keterbatasan sumber daya, namun kreativitas dan inovasi tetap terjaga dan justru lebih baik ."
Syukri Batubara juga menyinggung masalah nasib ICT Fund: " Skema pendanaan infrastruktur telekomunikasi tersebut akan tetap kami lanjutkan pembahasannya dengan jajaran Kementerian Keuangan dan Bappenas. Skema ini sangat strategis dan lukratif, karena memungkinkan kita semua dapat lebih strategis, efektif dan efisien dalam memanfaatkan sumber dana yang cukup melimpah tersebut untuk mempercepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, termasuk USO dan Palapa Ring tentunya. Target tahun ini adalah finalisasi konsepsinya dulu dan baru tahun-tahun berikutnya merupakan tahap realisasi jika semuanya itu dalam timeline yang sudah pasti terjadwal rapi ." Kemudian, seusai pembukaan, acara seminar dilanjutkan dengan diskusi yang menghadirkan nara sumber: Direktur Utama Telkom, Indosat dan juga XL Axiata.
—-
Kepala Pusat informasi dan Humas Kementerian Kominfo (Gatot S. Dewa Broto; HP: 0811898504; Email: gatot_b@postel.go.id ; Tel/Fax: 021.3504024).
Sumber ilustrasi: http: us.images.detik.com/content/2011/03/01/328/sukribatubara285.jpg.