-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel

- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Seputar DJID
Data Center Jadi Pemeran Utama Infrastruktur Digital Indonesia
Jakarta (Infrastruktur Digital) – Data Center menjadi pemeran utama pada transformasi digital yang bertumbuh sangat pesat yang mengharuskan Indonesia memiliki banyak data center yang tidak hanya berpusat di Indonesia maupun harus tersebar diseluruh wilayah.
Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Denny Setiawan mengungkapkan data center menjadi topik hangat, dikarenakan kebutuhan atas data center sebagai penopang transformasi digital menjadi suatu keharusan.
“Infrastruktur digital seperti sistem peredarah darah, di mana data center adalah jantungnya, subsea cable dan fiber optic adalah pembuluh utama dan perangkat konsumen seperti ponsel menjadi kapiler yang menyebarkan informasi” ucapnya, Jumat (29/8/2025).
Tidak kalah penting Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital juga menekankan pentingnya distribusi geografis pembangunan data center, agar tidak terpusat di Jakarta atau Batam saja.
Menurutnya, konsentrasi infrastruktur di satu wilayah akan menimbulkan risiko jangka panjang. “Kalau semua terpusat di Jakarta, kitab isa bernasib seperti Singapura yang akan kekurangan listrik dan air. Harus mulai menyebar ke wilayah timur seperti Surabaya atau Makassar” ujarnya.
Hadir sebagai narasumber pada Focus Group Discussion “Peluang dan Tantangan Bisnis Data Center di Indonesia” yang diselenggarakan di Hotel Aston Pondok Indah, Jakarta Selatan. Denny menegaskan Kementerian Komunikasi dan Digital terus memperkuat strategi pengembangan infrastruktur digital nasional, khususnya dalam data center yang kini menjadi tulang punggung transformasi digital di Indonesia.
Selain itu, data center juga sebagai pendukung utama untuk mensukseskan program Presiden Republik Indonesia diantaranya Sekolah Rakyat, Koperasi Merah Putih, Cek Kesehatan Gratis itu semua butuh data center yang lebih besar. Kapasitas pusat data harus ditingkatkan, apalagi dengan masuknya teknologi AI yang membutuhkan listrik sangat besar dan Indonesia menargetkan kenaikan dari 0,6 kilowatt jadi 6 megawatt per kapita,” ujarnya.
Menyambung kalimatnya, Ia juga mengungkapkan bahwa pengembangan data center merupakan isu lintas sektor yang menuntut sinergi antara banyak kementerian dan lembaga. “Data center itu unik karena melibatkan banyak sektor. Izin lokasi ada di Kementerian Perindustrian, soal kelistrikan ada di dibawah ESDM dan PLN dan ini menjadi tantangan untuk kita semua” sambungnya.
Maka dari itu, kolaborasi menjadi suatu keharusan. Tidak hanya lintas Kementerian/Lembaga, melainkan juga dengan industri serta pakar/ahli baik dalam negeri maupun luar negeri.
Denny berharap untuk semua pihak agar bergerak lebih cepat, agar Indonesia tidak tertinggal oleh tren global digitalisasi. “Kami tidak ingin menambah regulasi. Tapi kami butuh dukungan industri untuk buat roadmap yang seimbang antara menangkap peluang sekarang dan mempersiapkan masa depan. Kita tidak bisa ketinggalan dari negara tetangga,” tutupnya
Sumber/Foto: Humas Infrastruktur Digital