-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel

- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Seputar DJID
Covid-19 Meningkat, Ujian REOR Digelar Online
Bogor (SDPPI) – Akibat kasus Covid-19 di Indonesia meningkat, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, melalui Direktorat Operasi Sumber Daya, harus mengadakan ujian Radio Elektronika dan/atau Operator Radio (REOR) secara online.
“Pada situasi ini kita harus tetap menjaga protokol kesehatan karena kita menginginkan semua tetap dalam keadaan sehat. Ujian REOR yang seharusya dilakukan secara tatap muka dikarenakan situasi yang tidak memungkinkan namun pengujian harus tetap berjalan, maka itu dilakukan secara online,” ucap SubKoordinator Pelayanan Operator Radio Lince Tampubolon, Selasa (22/6/2021).
Ujian REOR daring ini berlangsung selama tiga hari mulai 21 Juni hingga 23 Juni 2021. Kerjasama dengan Politeknik Bumi Akpelni Semarang ini diikuti 45 peserta, dihadiri oleh perwakilan Ditjen SDPPI dari Balai Monitor Kelas I Semarang.
Lince mengungkapkan ujian dengah metode online ini tidak terlalu efektif karena sering kali terjadi hambatan-hambatan. “Misalnya adanya gangguan jaringan dan peserta yang belum menguasai ujian CAT berbasis komputer. Maka dari itu saya sangat berterimakasih kepada teman-teman dari Balmon Semarang yang bersedia membantu jalannya ujian REOR ini,” katanya.
Direktorat Operasi Sumber Daya sudah memiliki jadwal terkait Ujian REOR untuk tahun 2021.
“Kami mempunyai target yaitu sekitar 40 penyelenggaraan ujian REOR dan sejauh ini sudah dilakukan sebanyak 20 kali,” kata SubKoordinator Pelayanan Operator Radio.
Namun berhubung adanya peningkatan kasus Covid-19 sekaligus sesuai arahan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian melalui siaran persnya pada tanggal 21 juni 2021 tentang Penguatan Implementasi PPKM Mikro dan Percepatan Vaksinasi, Kunci Utama Pengendalian Lonjakan Covid-19. “Yang intinya adanya pembatasan sosial, seperti rapat, seminar, dan pertemuan-pertemuan di tempat umum yang dapat menimbulkan keramaian,”papar Lince.
Ia juga menjelaskan harus mengatur ulang kembali jadwal Ujian yang sudah ditentukan akibat melonjaknya kasus covid-19 di Indonesia. Bila seharusnya pada tanggal 24-26 Juni di BP2TL dan tanggal 28-30 Juni di STIP, akhirnya dilakukan penundaan sampai waktu yang belum ditentukan.
Lebih lanjut Lince mengungkapkan bahwa ia cukup menyayangkan meningkatnya kasus covid-19 ini, sementara banyak permintaan sertifikasi dari Lembaga Pendidikan. Banyaknya permintaan akibat adanya peraturan dimana nelayan harus memiliki sertifikat untuk dapat berlayar.
Terakhir Lince Tampubolon yang bertindak sebagai panitia Ujian REOR, mengimbau agar seluruh panitia, penguji, dan peserta tetap mematuhi protokol kesehatan.
Ujian REOR terbagi menjadi empat, yakni GMDSS, TELEPHONY, SERDOC, dan CAT.
Sumber/ Foto : Fandi R/ Mukhsinun (Setditjen)