Buku Statistik Ditjen SDPPI Semester II 2016 Segera Terbit
Solo (SDPPI) - Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) akan segera menerbitkan data statistik setahun terakhir untuk publik, yang penyusunannya sekarang sudah masuk tahap finalisasi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Perencanaan Program dan Pelaporan Fidyah Ernawati di hadapan perwakilan seluruh satuan kerja Ditjen SDPPI, dalam rapat yang dipimpinnya, Jumat (7/4).
Erna mengungkapkan kegembiraannya dengan akan segera terbitnya Data Statistik Ditjen SDPPI Semester II 2016, karena manfaatnya bukan saja dirasakan kalangan internal Kominfo, tapi juga para akademisi, masyarakat umum, dan pemangku kepentingan lainnya.
“Kita beberapa kali melakukan pembahasan mengenai data statistik ini dan akhirnya sekarang sudah mencapai final,” ungkap Erna.
Disinggung mengenai data-data yang ditampilkan, Erna memastikan semuanya akurat dan akuntabel, karena dalam pengolahan, analisa, dan penyusunannya melibatkan tim independen dari IPB (Institut Pertanian Bogor) .
Kepala Pusat Data dan Sarana Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Munzair, yang turut hadir dalam acara tersebut menyambut baik dengan diterbitkannya Buku Data Statistik SDPPI yang sebenarnya sudah sangat ditunggu-tunggu oleh berbagai pihak.
Munzair mengatakan bahwa data merupakan bagian yang sangat penting dan merupakan sumber daya yang tak ternilai harganya sehingga perlu dikelola dengan baik termasuk buku statistik ini yang didalamnya terdapat data-data mengenai bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika.
Penyusunan buku Statistik SDPPI itu bertujuan untuk merangkum dan menyajikannya data statistik dalam lingkup Ditjen SDPPI yang dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi Ditjen SDPPI maupun para pemangku kepentingan (stakeholder) terkait dalam menentukan kebijakan pada tahun-tahun berikutnya.
Manfaat diterbitnya buku ini antara lain memberikan informasi terkini berupa data-data mengenai ruang lingkup Ditjen SDPPI dan data pemangku kepentingan (stakeholder) yang telah disusun secara sistematis, jelas, dan ringkas.
Kemudian sebagai informasi bagi masyarakat yang ingin menggunakannya untuk berbagai keperluan, lalu sebagai referensi pelaku bisnis bidang teknologi informasi dan komunikasi.
(Sumber/Foto : gat/rst)
