-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel
- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Siaran Pers
"Breakfast Meeting" Menteri Kominfo Mohammad Nuh Bersama Seluruh Mitra Kerja Departemen Kominfo
Siaran Pers No. 168/PIH/KOMINFO/8/2009
(Jakarta, 12 Agustus 2009). Menteri Kominfo Mohammad Nuh pada tanggal 12 Agustus 2009 pagi telah mengadakan acara sarapan pagi bersama (breakfast meeting) bersama dengan seluruh mitra kerja Departemen Kominfo, yang terdiri dari Direksi seluruh perwakilan penyelenggara televisi, Direksi seluruh penyelenggara telekomunikasi, Mastel, APJII dan sejumlah komunitas ICT lainnya. Acara tersebut juga dihadiri oleh hampir sebagian besar Pejabat Eselon I dan sebagian kecil Pejabat Eselon II Departemen Kominfo serta para anggota BRTI. Acara "breakfast meeting" Departemen Kominfo ini sesungguhnya merupakan acara rutin biasa, karena memang sering diadakan, khususnya yang sudah mentradisi adalah untuk kalangan penyelenggara telekomunikasi yang pelaksanaannya berpindah-pindah dari satu penyelenggara ke penyelenggara telekomunikasi lainnya. Sedangkan untuk secara lengkap dengan seluruh mitra Departemen Kominfo terakhir kalinya diadakan pada tanggal 10 Pebruari 2009 di Gedung PT Indosat Jakarta dalam rangka mendorong seluruh mitra kerja Departemen Kominfo untuk turut serta membantu sosialisasi Pemilu 2009 yang telah dilakukan oleh KPU.
Dalam awal pengantar sambutannya, Menteri Kominfo selaku tuan rumah acara tersebut mengatakan, bahwa acara tersebut secara kebetulan waktunya berlangsung dalam suasana menyambut peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI . Itulah sebabnya, kepada seluruh Direktur Utama atau Direksi lainnya dari para penyelenggara penyiaran televisi, Menteri Kominfo menghimbau dan mengajak untuk turut serta memeriahkan peringatan tersebut dalam bentuk yang pertama adalah peningkatan penayangan informasi historis, hiburan atau berbagai bentuk entertainment lainnya yang dikemas secara menarik (baik dalam bentuk logo 64 tahun HUT RI, running text ajakan untuk memeriahkan HUT RI maupun lagu-lagu perjuangan dan lagu-lagu kontemporer aktual) dalam nuansa sikap dan semangat patriotisme. Yang kedua adalah dalam bentuk peningkatan penyediaan berbagai acara dialog interaktif (talk-show) yang temanya cenderung ke arah pembentukan karakter nasional yang relevan dengan situasionalnya dan kecintaan pada potensi bangsa di tengah-tengah persaingan internasional secara multi dimensional. Dan bentuk ketiga, yang diharapkan oleh Menteri Kominfo, adalah agar para penyelenggara televisi memberi porsi lebih pada peliputan kegiatan peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang diadakan oleh masyarakat yang sifatnya spontanitas kegiatan 17-an. Harapan serupa juga ditujukan kepada para penyelenggara telekomunikasi, agar nuansa HUT RI melalui ring back tone misalnya dan berbagai bentuk layanan lain dapat lebih ditingkatkan.
Hal lain yang juga dikemukakan oleh Menteri Kominfo adalah tentang dinamika masyarakat. Dalam kurun waktu satu tahun terakhir ini dinamika politik nasional lebih diwarnai dengan aktivitas politik dalam persiapan menjelang dan saat berlangsungnya pesta demokrasi Pemilu bulan April 2009 dan Pilpres bulan Juli 2009 dengan warna-warni kepentingan politik dan atribut bendera yang beragam. Dalam kaitan ini, Menteri Kominfo mengajak seluruh masyarakat untuk cooling down dengan menanggalkan berbagai atribut politiknya (tanpa mengurangi esensi demokrasi) dan kembali kepada atribut bendera kebangsaan bendera Merah Putih. Dan masih dalam konteks dinamika masyarakat ini, Menteri Kominfo juga mengungkapkan keprihatinannya tentang masalah terorisme. Dikatakannya, bahwa akar-akar permasalahan tumbuhnya aksi terorisme pada dasarnya mengacu pada tiga hal utama: 1. Di-trigger adanya paham radikalisme ataupun ekstremisme yang dapat tumbuh di kalangan agama apapun juga; 2. Dimungkinkan adanya penyimpangan dalam pemahaman terhadap suatu keyakinan atau ideologi tertentu; dan 3. Kondisi ketimpangan dan keadilan sosial yang signifikan sifatnya dapat berpotensi menjadi ladang yang subur bagi aktivitas yang menjurus pada terorisme, meski hanya saja kemiskinan semata juga tidak dapat dijadikan trigger, karena secara historis masalah kemiskinan sudah lama ada tetapi tidak otomatis mendorong langsung gejala terorisme. Seandainya 3 premis tersebut saling terkait langsung, maka besar kemungkinan mendorong adanya aksi terorisme.
Selanjutnya, khusus untuk masalah-masalah kebijakan dan regulasi Departemen Kominfo, Menteri Kominfo menjelaskan, bahwa ada beberapa "pekerjaan rumah" Departemen Kominfo yang harus segera diselesaikan, yaitu di antaranya masalah rancangan regulasi IPTV dan juga rancangan regulasi televisi berjaringan. Sebagai tindak lanjut UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dan PP No. 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta, Departemen Kominfo sedang menyusun: 1. Rancangan Peraturan Menteri Tentang Penyelenggaraan Penyiaran Melalui Sistem Stasiun Jaringan Oleh Lembaga Penyiaran Swasta Jasa Penyiaran Televisi; 2. Rancangan Peraturan Menteri Kominfo Tentang Persyaratan Teknis Perangkat Penyiaran; dan Rancangan Peraturan Menteri Kominfo Tentang Rencana Dasar Teknik Penyiaran. Selain itu ada juga tugas untuk segera menyelesaikan beberapa RPP yang terkait dengan implementasi UU No. 11 Tahun 2008 tentang ITE dan UU No. 14 Tahun 2008 tentang KIP. Dan terakhir, yang tidak kalah pentingnya adalah pembahasan lebih lanjut tentang perkembangan rencana pelaksanaan Proyek Palapa Ring.
Menteri Kominfo juga sempat mengungkapkan beberapa tugas yang baru saja diselesaikan oleh Departemen Kominfo seperti misalnya penanda-tanganan kontrak pengadaan akses USO (pasca tender USO) untuk 7 Paket Desa Berdering dan penetapan pemenang seleksiPenyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched Yang Menggunakan Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz Untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel. Khusus mengenai layanan pita lebar nirkabel ini, Menteri Kominfo sempat menggaris-bawahi mengenai concern Pemerintah terhadap TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri), yang intinya adalah, bahwasanya Pemerintah tetap berkomitmen pada jumlah prosentase yang sudah ditetapkan supaya tidak terlalu tergantung pada komponen perangkat asing. Acara tersebut berlangsung dari jam 07.00 s/d. 08.30 WIB di Departemen Kominfo. Acara yang dibuka oleh Menteri Kominfo dengan penyampaian ucapan menjelang bulan Ramadhan 1430 H ini juga diakhiri dengan sikap apreasiasi yang tinggi yang disampaikan oleh Menteri Kominfo terhadap seluruh mitra kerja Departemen Kominfo yang sudah dan akan turut serta berpartisipasi bersama dalam membangun suatu masjid di halaman tengah Departemen Kominfo.
---------------
Kepala Pusat Informasi dan Humas Departemen Kominfo (Gatot S. Dewa Broto, HP: 0811898504, Email: gatot_b@postel.go.id, Tel/Fax: 021.3504024).