-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel
- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Siaran Pers
Antisipasi Departemen Kominfo dan BRTI Dalam Mengatasi Gangguan Krusial Bagi Keperluan Kelancaran Komunikasi Selama Berlangsungnya Lebaran 1 Syawal 1430 H
Siaran Pers No. 185/PIH/KOMINFO/9/2009
(Jakarta, 13 September 2009). Seperti setahun yang lalu, pada jam 08.00 WIB tanggal 14 September 2009 bertempat di halaman depan kantor Ditjen Postel Gedung Sapta Pesona Jakarta, Plt Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar selaku Ketua BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) akan memberangkatkan secara resmi beberapa mobil operasional yang dilengkapi sejumlah alat dan perangkat pengukuran kualitas layanan telekomunikasi yang rombongan tim peninjauan lapangan (yang beranggotakan pejabat dan staf dari Ditjen Postel/BRTI, sejumlah penyelenggara telekomunikasi, serta untuk yang pertama kalinya kali ini mengikut sertakan juga unsur dari ID-TUG dan YLKI). Rombongan tim peninjauan lapangan ini akan terbagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan tujuan peninjauan: kelompik pertama dengan rute dari Jakarta menuju ke Cianjur dan Garut; kelompok kedua dari Jakarta ke Cikampek dan terus ke Cirebon; kelompok ketiga dari Jakarta menuju Merak; dan kelompok terakhir (ini adalah rute baru) adalah dari Semarang menuju Jogjakarta dan Solo .
Meskipun di dalam berbagai pemberitaan di berbagai media massa beberapa penyelenggara telekomunikasi telah menyampaikan komitmen jaminannya tentang kualitas layanan telekomunikasi di saat menjelang, saat dan sesudah Lebaran 1 Syawal 1430 H ini, namun demikian BRTI tetap memandang penting perlunya pengecekan di lapangan terhadap kualitas layanan telekomunikasi dengan alasan karena trafik telekomunikasi diperkirakan akan mengalami lonjakan yang sangat signifikan di saat Lebaran, sehingga BRTI tidak mau mengambil resiko untuk menghindari kemungkinan terburuk adanya gangguan tersebut dengan cara pengecekan kualitas layanan. Sebagai gambaran, data trafik telekomunikasi (khususnya untuk layanan suara dan SMS) untuk puncak hari Lebaran tahun 2007 dan 2008 (sebagai perbandingan) dan perkiraannya pada tahun 2009 dari sample ketiga penyelenggara telekomunikasi berdasarkan data yang dihitung pada saat puncak hari Iedul Fitri masing-masing (2007, 2008 dan 2009) adalah sebagai berikut:
Operator | Jenis Komunikasi | 2007 | 2008 | 2009 |
| PT Telkomsel | Suara | 650 juta menit | 1,1 milyar menit | 1,3 – 1,5 miliar menit |
SMS | 417 juta SMS | 545 juta SMS | 600 – 750 juta SMS | |
| PT Indosat | Suara | 144 juta menit | 309 juta menit | 300 juta menit |
SMS | 203 juta SMS | 312 juta SMS | 383 juta SMS | |
| PT Excelcomindo Pratama | Suara | 350 juta call | 870 juta call | 1,1 milyar call |
SMS | 94 juta SMS | 120 juta SMS | 220 juta SMS |
Keseriusan Ditjen Postel/BRTI ini tidak dapat dilepaskan dari jumlah pengguna layanan seluler dan FWA (Fixed Wireless Access) yang terus meningkat cukup tajam dalam beberapa tahun terakhir ini, khususnya sejak adanya penurunan tarif telekomunikasi pada bulan April 2008 yang lalu. Sehingga meskipun tarifnya sangat kompetitif satu sama lain, namun kualitas layanan tetap harus dimonitor secara intensif oleh BRTI. Data jumlah nomer yang digunakan (bukan data jumlah pengguna, karena 1 orang berpotensi memiliki 1 atau lebih dari 1 perangkat telekomunikasi seluler dan FWA) hingga kuartal pertama tahun 2009 serta data akses telekomunikasi secara kumulatif termasuk PSTN adalah sebagai berikut:
No | Jumlah Nomer Yang Digunakan Tiap Operator | 2006 | 2007 | 2008 | 2009 (Maret 2009) |
| I. | Telefon Tetap | ||||
| PT Telkom | 8.709.211 | 8.685.000 | 8.629.783 | 8.657.000 | |
| PT Bakrie Telecom | 68.359 | - | - | - | |
| PT Indosat | 26.632 | 30.479 | 42.145 | 42.145 | |
| PT Batam Bintan Tel | 2.500 | 2.393 | 2.300 | 2.300 | |
| II. | Telefon Mobilitas Terbatas (FWA) | ||||
| PT Telkom | |||||
| - Pra bayar | 3.381.426 | 5.535.000 | 12.568.620 | 12.715.000 | |
| - Pasca bayar | 794.427 | 828.000 | 736.561 | 684.000 | |
| PT Indosat | |||||
| - Pra bayar | 338.435 | 594.203 | 681.362 | 681.362 (Des 2008) | |
| - Pasca bayar | 20.545 | 33.731 | 80.227 | 80.227 (Des 2008) | |
| PT Bakrie Telecom | |||||
| - Pra bayar | 1.414.920 | 3.695.817 | 7.196.518 | 7.931.221 | |
| - Pasca bayar | 64.278 | 124.884 | 108.025 | 98.900 | |
| PT Mobile-8 | |||||
| - Pra bayar | 332.530 | 332.530 | |||
| - Pasca bayar | |||||
| III. | Telefon Seluler | ||||
| PT Telkomsel | |||||
| - Pra bayar | 33.935.000 | 45.977.000 | 63.359.619 | 70.179.000 | |
| - Pasca bayar | 1.662.000 | 1.913.000 | 1.940.372 | 1.954.000 | |
| PT Indosat | |||||
| - Pra bayar | 15.878.870 | 23.945.431 | 35.591.033 | 35.591.033 (Des 2008) | |
| - Pasca bayar | 825.859 | 599.991 | 919.213 | 919.213 (Des 2008) | |
| PT Excelcomindo | |||||
| - Pra bayar | 9.141.331 | 14.988.000 | 25.599.297 | 24.500.000 | |
| - Pasca bayar | 386.639 | 481.000 | 416.220 | 392.000 | |
| PT Mobile-8 | |||||
| - Pra bayar | 1.778.200 | 2.920.213 | 2.552.975 | 2.552.975 | |
| - Pasca bayar | 47.688 | 92.588 | 148.939 | 148.939 | |
| PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia | |||||
| - Pra bayar | 133.746 | 310.176 | 784.129 | 784.129 | |
| - Pasca bayar | 967 | 288 | 214 | 214 | |
| PT Natrindo Telepon Seluler | |||||
| - Pra bayar | 10.155 | 4.788 | 3.234.800 | 3.500.000 | |
| - Pasca bayar | 2.560 | ||||
| PT Hutchison CP Telecommunications | |||||
| - Pra bayar | 2.036.202 | 4.490.202 | 4.490.202 (Des 2008) | ||
| - Pasca bayar | 3.204 | 10.407 | 10.407 ( Des 2008) | ||
| PT Smart Telecom | |||||
| - Pra bayar | 115.000 | 1.456.372 | 1.800.000 | ||
| - Pasca bayar | 74.451 | 75.000 |
Jenis Layanan | 2006 | 2007 | 2008 | 2009 (sampai Maret 2009) |
| PSTN | 8.806.702 | 8.717.872 | 8.674.228 | 8.701.445 |
| FWA | 6.014.031 | 10.811.635 | 21.703.843 | 22.523.540 |
| Seluler | 63.803.015 | 93.386.881 | 140.578.243 | 146.897.112 |
| TOTAL | 78.623.748 | 112.916.388 | 170.956.314 | 178.112.097 |
Mungkin ada saja sebagian publik yang akan sedikit menyangsikan efektifitas pengecekan lapangan ini dengan dasar, bahwa pada tanggal 13 September 2008 tersebut belum akan terjadi lonjakan trafik telekomunikasi dan arus mudik juga belum meningkat tajam. Akan tetapi, Ditjen Postel dan BRTI akan dapat menggunakan indikator pengukurannya di tanggal tersebut untuk mengetahui sampai seberapa jauh tingkat kemampuan seluruh penyelenggara telekomunikasi dalam mengusahakan komitmennya kepada masyarakat umum pada saat berlangsung peningkatan trafik tersebut. Dengan kata lain, peninjauan lapangan tersebut akan tetap sangat penting dan hasil evaluasinya akan segera dijadikan pertimbangan dalam menilai kesiapan seluruh penyelenggara telekomunikasi menghadapi Lebaran ini, sebagaimana dampaknya cukup efektif juga untuk perbaikan kualitas layanan seperti saat test lapalangan pra Lebaran 2008 lalu. Kegiatan peninjauan lapangan ini pada dasarnya mengacu pada UU No. 36 Tahun 2008 tentang Telekomunikasi dan juga PP No. 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi , khususnya pada Pasal 15 ayat (1) yang menyebutkan, bahwa penyelenggara jasa telekomunikasi wajib menyediakan fasilitas telekomunikasi untuk menjamin kualitas pelayanan jasa telekomunikasi yang baik. Di samping itu karena saat ini juga telah ada 5 Peraturan Menteri Kominfo yang terkait dengan standar kualitas layanan telekomunikasi yang telah efektif mulai berlaku pada tanggal 21 Juli 2008, yaitu:
- Peraturan Menteri Kominfo No. 10/PER/M.KOMINFO/4/2008 tentang Standar Kualitas Pelayanan Jasa Teleponi Dasar Pada Jaringan Tetap Sambungan Langsung Jarak Jauh.
- Peraturan Menteri Kominfo No. 11/PER/M.KOMINFO/4/2008 tentang Standar Kualitas Pelayanan Jasa Teleponi Dasar Pada Jaringan Tetap Lokal .
- Peraturan Menteri Kominfo No. 12/PER/M.KOMINFO/4/2008 tentang Standar Kualitas Pelayanan Jasa Teleponi Dasar Pada Jaringan Bergerak Seluler.
- Peraturan Menteri Kominfo No. 13/PER/M.KOMINFO/4/2008 tentang Standar Kualitas Pelayanan Jasa Teleponi Dasar Pada Jaringan Tetap Mobilitas Terbatas.
- Peraturan Menteri Kominfo No. 14/PER/M.KOMINFO/4/2008 tentang Standar Kualitas Pelayanan Jasa Teleponi Dasar Pada Jaringan Tetap Sambungan Internasional. .
Beberapa parameter yang akan dicek dalam peninjauan tersebut meliputi ketersediaan jaringan, endpoint service , ketersediaan layanan (baik on net maupun off net ) dan kinerja layanan pesan singkat. Dalam pengukuran ini akan dapat diketahui prosentase kemungkinan terjadinya dropped call dan blocked call. Adapun metode pengecekan adalah menggunakan sistem test call dan drive tes . Jika dalam test call, maka pengujian ini dilakukan dengan posisi tidak bergerak dalam wilayah yang dapat diakses publik yang berada di dalam wilayah cakupannya. Dalam test call ini juga termasuk dengan uji coba pengiriman SMS. Sedangkan dalam sistem drive test, maka pengujian dilakukan ketika berkendaraan di jalan utama dan daerah perdagangan serta pemukiman padat penduduk. Di samping itu juga akan dilakukan serangkaian panggilan pengujian baik yang off net maupun on net. Yang paling penting dalam sistem ini adalah, bahwasanya antena perangkat bergerak yang memanggil dan yang menerima harus ditempatkan pada ketinggian yang sama dan di dalam kendaraan yang sama.
Belajar dari hasil pengecekan setahun yang lalu sebelum Lebaran 2008, terdapat beberapa hal penting yang perlu diketahui oleh masyarakat umum, karena hasil pengecekan pada saat itu adalah sebagai berikut:
- Secara umum cukup siap dan memadai dengan beberapa pilihan penyelenggara telekomunikasi. Hanya saja, mengingat adanya perbedaan lisensi, yaitu bergerak seluler dan telepon tetap berbasis nirkabel dengan mobilitas terbatas (FWA), maka daya jangkau layanan jaringan akan berbeda karena terutama untuk FWA pengguna hanya dapat menggunakan nomor sesuai dengan kode area nya saja, kecuali bila ada fasilitas call forwarding yang disediakan penyelenggara telekomunikasi tersebut (Combo untuk Flexi dan GoGo untuk Esia). Untuk Flexi dan Esia, jaringan cukup memadai, walaupun tidak seluruhnya sinyal melingkupi area yang dicek. Untuk Hepi dan StarOne, masih hanya tersedia di kota-kota besar saja. Untuk seluler, mengingat penyelenggara telekomunikasi seperti NTS dengan "Axis"-nya tergolong sedang dalam proses perluasan jaringan, termasuk HCPT dengan "3" nya, masih ada wilayah-wilayah yang jaringannya belum tersedia. Sementara penyelenggara telekomunikasi seluler lainnya (Indosat, Mobile-8 Telecom, Telkomsel dan Excelcomindo Pratama) relatif sepanjang jalur pengecekan jaringan tersedia, meski kadang ada saja kendala seperti gangguan listrik PLN yang mati, modul BTS/MSC yang sedang diperbaiki, sehingga menyebabkan di beberapa tempat terjadi pelemahan sinyal.
- Pengiriman SMS: dalam kondisi yang belum padat saat pengecekan, pengiriman SMS rata-rata di bawah 3 menit sesuai disyaratkan dalam aturan mengenai Standar Kualitas Pelayanan. Untuk saat menjelang dan saat Hari Raya 1429 H, kondisinya tentu akan berbeda. Namun diharapkan, SMS Center para penyelenggara telekomunikasi dapat menjaga kualitas pelayanan pengiriman layanan pesan singkat tersebut.
- Prosentasi dropped call untuk panggilan dalam jaringan milik penyelenggara rata-rata di bawah 5% sesuai dengan yang disyaratkan dalam aturan mengenai Standar Kualitas Pelayanan.
- Beberapa kendala yang akan mempengaruhi kualitas pelayanan para penyelenggara telekomunikasi saat Hari Raya Idul Fitiri mendatang: Ketersediaan pasokan listrik untuk BTS/RBS/Node-B, BSC dan MSC - Dari pengecekan, dengan adanya BTS/RBS/Node-B yang pasokan listriknya terkendala terjadi pelemahan sinyal. Untuk mengantisipasi hal ini, penyelenggara telekomunikasi harus menyiapkan cadangan listrik dan generator set, termasuk menyiapkan bahan bakar untuk generator; Perubahan pola trafik – Dengan tradisi mudik, maka akan terjadi perubahan pola trafik originasi, dari kota-kota besar ke kota-kota kecil/desa. Sehingga, kapasitas jaringan di kota-kota besar akan menjadi agak tidak padat, namun sebaliknya akan menjadi padat di jalur-jalur mudik dan kota-kota tujuan/desa; Tingkat dan titik kemacetan – Kualitas pelayanan telekomukasi akan dipengaruhi juga akibat kemacetan, yang selain membuat perjalanan terhambat, juga trafik akan terkonsentrasi pada BTS/RBS/Node-B daerah yang macet tersebut. Adapun tempat-tempat yang berpotensi terjadi kemacetan dan membuat kualitas pelayanan terganggu meliputi: Tol Jakarta-Cikampek, Nagrek, Merak dan wilayah Indramayu.
Meskipun baik buruknya kualitas layanan telekomunikasi sangat tergantung kesiapan para penyelenggara telekomunikasi di saat suasana Lebaran 2009 ini, namun demikian Departemen Kominfo dan BRTI menyampaian himbauan kepada masyarakat sebagai berikut: untuk dapat menggunakan layanan telekomunikasi secara efisien; bilamana yang digunakan sedang penuh, baik itu di sisi pengguna maupun di sisi lawan, tunggu beberapa saat sebelum mencoba menghubungi lagi guna menghindari jaringan menjadi overload; dan dalam mengirimkan SMS ucapan Selamat Hari Raya hendaknya tidak dilakukan secara broadcast yang sangat massif berlebihan ke semua handai taulan, kerabat maupun relasi, namun sebaiknya bertahap karena dapat dibayangkan bagaimana antrian di SMS Gateway mengingat saat ini nomer telepon seluler dan FWA (Fixed Wireless Access) telah mencapat angka di atas 174 juta yang beredar di masyarakat di Indonesia. Sedangkan kepada para penyelengara telekomunikasi diinstruksikan: untuk memperbaiki dan mempertahankan kualitas pelayanan jelang dan saat Hari Raya Idul Fitri 1430 H (pengalaman kualitas layanan telekomunikasi di Hari Raya Idil Fitri 1429 H tahun lalu yang cukup bagus dapat menjadi pengalaman yang cukup berharga dan terus dipertahankan); menyiapkan team yang siap sedia (stand by) 24 jam guna mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat menyebabkan penurunan kualitas pelayanan; dan tidak melakukan instalasi perangkat lunak/keras baru maupun up grading karena berpotensi dapat mengubah konfigurasi sistem terutama pada saat H-3 hingga H+3.
Melalui Siaran Pers ini juga perlu diberitahukan kepada publik, bahwa Departemen Kominfo telah mendorong beberapa penyelenggara telekomunikasi untuk berpartisipasi aktif membantu posko pusat Departemen Perhubungan, dan data fasilitas telekomunikasi yang telah dikontribusikan oleh para penyelenggara telekomunikasi adalah sebagai berikut:
No. | Operator | Fasilitas Telekomunikasi Yang Disediakan |
1. | PT Telkom | 6 sst untuk CCTV dan 4 sst FWA untuk perangkat faksimil. |
2. | PT Indosat | 5 perangkat FWA: 4 nomer untuk layanan voice dan 1 nomor untuk faksimil. Serta fasilitas post-paid untuk FWA. |
3. | PT Telkomsel | 6 handset beserta nomor dan pulsa. |
4 | PT Excelcomindo Pratama | 5 handset beserta nomor dan pulsa. |
5. | PT Huchison CP Telekomunications | 2 handset beserta nomor dan pulsa. |
6. | PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia | 2 handset beserta nomor dan pulsa. |
7. | PT Mobile-8 Telecom | 5 handset beserta nomor dan pulsa. |
8. | PT Natrindo Telepon Seluler | 3 handset beserta nomor dan pulsa. |
9. | PT Bakrie Telecom | 5 handset beserta nomor dan pulsa. |
10. | PT Smart Telecom | 2 handset beserta nomor dan pulsa. |
Hal lain yang juga dikontribusikan oleh para penyelenggara telekomunikasi adalah berupa pemasangan hotspot dan streaming camera yang dapat digunakan untuk entertainment, browsing, camera surveillange dan akses hotspot, yang lokasinya adalah sebagai berikur:
Lokasi Posko Mudik | IP Camera | Titik Hotspot | Keterangan |
| Pelabuhan Merak, Banten | 4 | 2 | 4 IP Camera untuk 4 pintu |
| Stasiun KA Gambir, Jakarta | 1 | 2 | - |
| Rest Area KM 57 Cikampek | 1 | 1 | - |
| Stasiun KA Kebon Kawung, Bandung | 2 | 2 | IP Camera untuk 2 pintu pengamatan |
| Masjid Amanah, Rajapolah, Tasikmalaya | 1 | 1 | - |
| RM Kalijaga II, Losari | 1 | 1 | - |
| Posko Sinergi Telkomsel | 1 | 1 | - |
| Stasiun KA Solo Balapan | 2 | 2 | IP Camera untuk 2 pintu pengamatan |
| SPBU Margasana, Rawalu, Purwokerto | 2 | 2 | - |
| Stasiun KA Tugu Jogja | 2 | 2 | IP Camera untuk 2 pintu pengamatan |
| Stasiun KA Tawang, Semarang | 2 | 2 | IP Camera untuk 2 pintu pengamatan |
| Pelabuhan dermaga Ujung, Surabaya | 1 | 1 | - |
| Stasiun KA Pasar Turi, Surabaya | 1 | 1 | - |
| RM Caruban, Madiun | 1 | 1 | - |
| Pelabuhan Gilimanuk, Bali | 2 | 2 | IP Camera untuk 2 pintu pengamatan |
| Pelabuhan Bakauhuni, Lampung | 2 | 2 | IP Camera untuk 2 pintu pengamatan |
| - | 26 | 25 | - |
Tidak ketinggalan pula Departemen Kominfo telah mengecek kesiapan PT Pos Indonesia dalam rangka persiapan menjelang Lebaran 2009 ini. Kepada PT Pos Indonesia telah diinstruksikan unntuk mengantisipasi peningkatan dan lonjakan kiriman kartu Lebaran dan paket kiriman pos, sehingga PT Pos Indonesia telah menambah kapasitas pelayanan , khususnya di Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo dan Malang. Selain itu, mengingat jumlah pengiriman kartu pos diperkirakan semakin turun (tetapi tetap ada segmentasinya) searah dengan semakin meningkatnya penggunaan layanan komunikasi lainnya (seperti SMS dan layanan telfon suara yang murah tarifnya serta adanya Facebook), PT Pos Indonesia tetap diinstruksikan untuk meningkatkan kualitas layanan pengiriman paket pos, karena pada umumnya menjadi prioritas utama para komuter yang mudik menggunakan sepeda motor namun tidak digunakan selama otw mudik Lebaran (hanya digunakan di tempat tujuan mudik Lebaran). Sedangkan kepada perusahaan-perusahaan perposan swasta yang tergabung dalam penyediaan jasa titipan pos swasta, yang segmentasi pengirimannya lebih banyak pada pengiriman paket dan kiriman berupa barang (termasuk sepeda motor dan lain-lain) dan tetap diinstruksikan oleh Departemen Kominfo juga untuk meningkatkan kualitas layanannya.
Khusus untuk bidang penyiaran, kepada seluruh stasiun televisi dan radio dihimbau untuk tetap mengadakan pemberitaan dan monitoring baik secara live maupun dalam bentuk berita siaran tunda untuk menginformasikan beberapa lokasi strategis yang sering menjadi sentra mudik Lebaran. Pola siaran seperti ini sesungguhnya sudah sering dan selalu dilakukan oleh sebagian besar lembaga penyelenggara penyiaran tersebut. Mereka itu juga dihimbau untuk memberikan informasi pentunjuk mudik Lebaran , khususnya menghadapi kemacetan pada saat-saat dan lokasi-lokasi tertentu.
Sedangkan untuk internal Departemen Kominfo, khususnya yang harus dilakukan oleh Badan Informasi Publik, maka Departemen Kominfo bekerja-sama dengan seluruh Dinas Kominfo se Indonesia akan melakukan koordinasi untuk up date informasi publik terkini melalui Posko Media Centre Lebaran Departemen Kominfo, khususnya menghadapi kemungkinan terjadinya kondisi mara bahaya dan bencana alam nasional maupun daerah. Lebih lanjut atas dasar arahan Pelaksana Tugas Menteri Perekonomian Sri Mulyani yang telah memimpin rapat koordinasi persiapan pelaksanaan angkutan Lebaran terpadu tahun 2009 di Departemen Perhubungan pada tanggal 11 September 2009 yang menginstruksikan Departemen Kominfo untuk mengkompilasi nomor-nomor telefon khusus yang mudah diakses oleh masyarakat umum, maka data telfon, faksimil dan website yang harus sering dipublikasikan oleh Departemen Kominfo adalah sebagai berikut (ini hanya beberapa nomer akses tertentu yang penting-penting saja dari sekian banyak yang tersedia):
- Posko Ditjen Perhubungan Darat Departemen Perhubungan: Tel 021.30079001 s/d. 30079004; Fax 021.30079005 dan 3506122; SMS Center 081380068000; www.dephub.go.id, www.hubdat.go.id, Email hubdat@hubdat.web.id.
- Ditlantas Polri: Tel 021.7994515, 7989702; Fax 021.7994515; SMS/Telp Center 9119; www.info-mudik.com, www.info-lantas.com, www.ditlantas-jbr.com.
- Posko Ditjen Bina Marga Departemen PU: Tel 021.7395725, 72797577.
- Info Jalan Tol: Tel 021.80880123; www.jasamarga-tic.com.
- Posko Kesehatan Departemen Kesehatan: Tel 021.4257124; Fax 021.42877588.
Yang juga tidak kalah pentingnya di saat menjelang Lebaran 2009 ini adalah masalah klasik tentang antisipasi terhadap kemungkinan gangguan interferensi frekuensi radio antara layanan GSM dengan frekuensi radio yang digunakan PT KAI (khususnya antar stasiun dan antar KA satu sama lain) yang sering terjadi di tahun-tahun sebelumnya . Salah satu wujud antisipasi ini berupa telah dilakukannya pengalihan kanal frekuensi yang difasilitasi oleh PT Smart Telecom. Diharapkan pada tahun 2010 PT KAI akan dapat melakukan pengadaan sendiri perangkat telekomunikasinya yang sebagian sudah saatnya harus diganti.
â€â€Ã¢â‚¬â€Ã¢â‚¬â€Ã¢â‚¬â€Ã¢â‚¬â€œ
Kepala Pusat Informasi dan Humas Departemen Kominfo (Gatot S. Dewa Broto, HP: 0811898504, Email: gatot_b@postel.go.id, Tel/Fax:021.3504024).