-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel

- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Seputar SDPPI
Tingkatkan Pengetahuan Pegawai, Ditjen SDPPI Gelar Workshop IoT dan 5G
Jakarta (SDPPI) - Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) di Jakarta, Kamis (30/3), menyelenggarakan Workshop Internet of Things (IoT) dan 5G guna meningkatkan pemahaman pegawai dalam bidang teknologi komunikasi.
Workshop building capacity yang digelar bekerja sama dengan perusahaan teknologi komunikasi Ericsson ini dibuka oleh Direktur Jenderal SDPPI Dr. Ismail dan dihadiri oleh unsur-unsur Kementerian Komunikasi dan Informatika yang terkait.
Ismail menyatakan bahwa kegiatan ini sangat penting sebagai sarana edukasi untuk membuka wawasan mengenai perkembangan teknologi informasi terkini serta mengenali tantangan-tantangan kedepan.
Lebih lanjut dijelaskan Ismail bahwa dalam perkembangan industri, terutama teknologi informasi, ada tiga aspek yang mempengaruhi satu sama lain, yaitu teknologi, bisnis, dan regulasi. Dan dalam kegiatan ini diharapkan para peserta dapat memperoleh peningkatan pemahaman dalam aspek teknologi.
Hadir sebagai pembicara Mr. Joe Grant, Konsultan Senior Ericsson, dan Mr. Yulianto Naserudin, Head of Solution Management dari Ericsson.
Dalam paparannya, Joe Grant menjelaskan mengenai perkembangan pasar, standar IoT 3GPP, kelebihan dan kekurangan non-licensed IoT dan 3GPP, peralatan IoT serta penerapannya seperti dalam projek Smart City di Bercelona, Spanyol dan India, juga dalam penerangan jalan di Jakarta.
Mr. Joe menyampaikan bahwa untuk penggelaran IoT yang masif diperlukan core network (jaringan inti), radio network, layanan IoT, IoT platform atau IoT accelerator, dan solusi-solusi industri yang spesifik seperti utilitas, transportasi, keselamatan publik, smart city, dan lain-lain.
Sementara Naserudin menjelaskan perkembangan teknologi 5G yang mencakup radio access network, core network khususnya menyangkut latency serta keamanan data dan privasi, roadmap penyusunan standar 5G baik di International Telecommunication Union maupun 3GPP, serta langkah-langkah menuju 5G yang mencakup trial massive MIMO, multi user MIMO, virtualisasi RAN, pengurangan latency, dan intelligent connectivity.
Dapat disimpulkan bahwa 5G diusulkan menjadi standar telekomunikasi berikutnya setelah 4G, memiliki kapasitas yang lebih besar, yang memungkinkan densitas pengguna layanan broadband bergerak lebih besar, serta mendukung komunikasi alat-ke-alat yang sangat handal dan masif.
Namun, proses standardisasi teknologi 5G sekarang masih berjalan dan diperkirakan akan selesai antara tahun 2018 sampai 2020. Diperkirakan bahwa teknologi terbaru itu akan berdampak besar dalam mendorong berkembangnya teknologi IoT.
Acara ditutup oleh Plt. Direktur Standardisasi dengan ucapan terima kasih kepada para pembicara dan harapan bahwa kegiatan ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan para peserta workshop.
(Sumber/Foto : Direktrat Standardisasi; gat/bbg)