-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel

- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Seputar SDPPI
Menkominfo cek kesiapan SMFR Transportable di Lombok
Lombok (SDPPI) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara pada Senin (16/1) mengunjungi Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, untuk mengecek langsung kesiapan salah satu Stasiun Monitoring Frekuensi Radio (SMFR) Tetap Transportable dari 64 stasiun serupa yang telah dibangun tahun lalu.
Inspeksi mendadak Rudiantara disela kesibukannya melakukan sosialisasi Undang-Undang No.19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU ITE di Universitas Mataram itu untuk memastikan kesiapan stasiun SMFR Tetap Transportable di Praya dalam operasional monitoring frekuensi radio khususnya untuk menjaga keamanan navigasi penerbangan di Bandara Internasional Lombok.
Dalam kunjungan tersebut, Menkominfo didampingi oleh Kepala Loka Monitor Mataram Tri Joko, Kadis Kominfo Provinsi Nusa Tenggara Barat, Staf Direktorat Pengendalian SDPPI dan Staf Teknis dari Loka Monitor Mataram.
Menkominfo, yang sudah menguji coba dan mengetes fungsi perangkat monitoring tersebut, dalam sambutannya berharap SMFR Tetap Transportable ini dapat dimanfaatkan secara maksimal sehingga berdampak positif pada penggunaan spektrum frekuensi radio yang tertib dan teratur, tidak hanya pada pita frekuensi penerbangan, tetapi juga pita frekuensi secara menyeluruh.
Rudiantara menjelaskan bahwa pada tahun 2016 Kementerian Komunikasi dan Informatika telah membangun SMFR fixed transportable di 64 titik (site) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pada tahap ini, provinsi Nusa Tenggara Barat mendapatkan 3 titik yaitu di Kota Praya, Kota Sumbawa dan Kabupaten Bima. Penempatan titik ini didasarkan pada keberadaan bandar udara di masing-masing tempat.
Dengan adanya SMFR fixed transportable ini, harapannya bahwa gangguan terhadap frekuensi radio khususnya frekuensi penerbangan dapat diminimalisir atau bahkan tidak ada (zero interference) sehingga keselamatan penerbangan terjamin.
Selain itu, keberadaan perangkat ini juga diharapkan tidak hanya digunakan untuk memonitor frekuensi penerbangan saja, tetapi juga dimanfaatkan untuk memonitor pengguna frekuensi yang lain.
(Sumber info/foto : Kasno, UPT Monitor SFR Mataram)