-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel

- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Seputar SDPPI
Koordinasi Satelit Indonesia-Jepang Selesaikan Tujuh Agenda
Yogyakarta (SDPPI) - Koordinasi Satelit antara Administrasi Indonesia dan Jepang yang berlangsung di Yogyakarta 20-24 Februari 2017 telah menyelesaikan tujuh agenda item pembahasan yang mencakup 16 filling satelit Indonesia dan 60 filling satelit Jepang untuk jaringan Geo Stationary Orbit (GSO).
Dalam pertemuan lima hari itu, jumlah agenda item yang dibahas cukup banyak sehingga pembahasan pun dilakukan secara paralel dalam empat working group guna mengefektifkan waktu.
Berdasarkan pantauan, ada sebagian diskusi yang berlangsung alot, meskipun pada akhirnya dicapai kesepakan. Operator satelit kedua negara kemudian sepakat menandatangani dokumen Summary Record yang selanjutnya disahkan dan ditandatangani oleh ketua delegasi masing-masing.
Dari Indonesia diwakili Kasubdit Pengelolaan Orbit Satelit, Direktorat Sumber Daya Ditjen SDPPI Kemkominfo Mulyadi dan Jepang diwakili Toru Anzawa, Deputy Director International Frequency Policy Office Radio Department Telecommunications Bureau, Ministry of Internal Affairs and Communication (MIC).
“Hasil pertemuan ini tentunya membawa manfaat bagi kedua negara administrasi, terutama operator satelit dari kedua belah pihak,” ujar Mulyadi yang menambahkan bahwa pertemuan itu tidak akan berhasil tanpa dukungan dari semua delegasi.
“Untuk atas nama Indonesia kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas partisipasi, kontribusi, serta kerja keras semua delegasi sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan,” kata Mulyadi pada penutupan kegiatan pertemuan Koordinasi Satelit ke-21 antara Administrasi Indonesia dan Jepang.
Sebagai informasi bahwa operator satelit nasional yang terlibat dalam koordinasi satelit dengan Jepang ini meliputi PT Telkom Tbk, PT Indosat Ooredoo Tbk, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Media Citra Indosiar, PT Citra Sari Makmur, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Sarana Mukti Adijaya.
Sementara dari Jepang, hadir Japan Radio Air Navigation Systems Association (JRANSA), MCC Corporation, Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), SKY Perfect JSAT Corporation (SJC), Japan Broadcasting Corporation (NHK) dan Broadcasting Satellite System Corporation (B-SAT).
Koordinasi satelit Indonesia-Jepang dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang diatur oleh International Telecommunication Union (ITU) dan merupakan suatu tahapan prosedur wajib bagi suatu administrasi untuk mendapatkan hak menggunakan slot orbit di angkasa.
Tujuan pertemuan Koordinasi Satelit ke-21 antara Administrasi Indonesia dan Jepang ini selain untuk berbagi informasi terkini terkait jaringan satelit, juga untuk mencari solusi penyelesaian permasalahan potensi interferensi satelit kedua negara.
Koordinasi penyelesaian potensi interferensi penting sebagai upaya untuk mempertahankan dan menambah slot orbit satelit yang dapat digunakan Indonesia dalam penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan penyiaran nasional.
(Sumber/Foto : gat/rst)