-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel

- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Seputar DJID
BBPPT Bangun Lima Laboratorium Baru
Depok (SDPPI) – Balai Besar Pusat Pengujian Telekomunikasi (BBPPT) bangun lima laboratorium baru dan terbesar di Indonesia yang mampu melakukan pengujian terhadap keamanan dan kesehatan masyarakat.
“Seluruh perangkat yang akan digunakan itu, nanti akan benar-benar teruji dan kualitasnya terjamin buat digunakan oleh masyarakat secara luas,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Ismail, saat mendampingi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate dalam Konferensi Pers Groundbreaking Pengembangan Pusat Pengujian Perangkat TIK di Tapos, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022).
Menkominfo didampingi Dirjen SDPPI Ismail, Inspektur Jenderal Dodi Setiadi, Direktur Utama PT PP Tbk Novel Arsyad dan Walikota Depok Imam Budi Hartono. Selain itu, tampak pula Staf Khusus Menkominfo Bidang Digitalisasi dan SDM Dedy Permadi, Kepala BBPPT Tony Tovik Hidayat dan pejabat pimpinan tinggi pratama Kemkominfo, serta jajaran Forkopimda Kota Depok.
Pengembangan Pusat Pengujian Perangkat TIK di Tapos, Depok, Jawa Barat akan menempati luas lahan sebesar 22.723 m2. Lebih dari setengah bangunan akan menjadi fasilitas laboratorium uji berstandar internasional. Bangunan laboratorium akan dibangun sebanyak empat lantai dengan desain futuristik dan ramah lingkungan.
Dirjen SDPPI menjelaskan BBPPT Tapos akan dilengkapi lima laboratorium. Pertama, laboratorium electromagnetic compatibility (EMC) untuk menguji seluruh perangkat yang digunakan, agar kompatibel, tidak saling mengganggu, serta tidak menimbulkan efek negatif antarperangkat.
Kedua, laboratorium terbesar yang melangkah maju untuk melakukan pengujian terhadap keamanan dan kesehatan masyarakat. Seluruh perangkat yang akan digunakan itu, nanti akan benar-benar teruji dan kualitasnya terjamin buat digunakan oleh masyarakat secara luas.
Ketiga, laboratorium radio untuk mengukur frekuensi kerja dan kekuatan (power) perangkat telekomunikasi, agar seluruh perangkat radio yang beredar di Indonesia ini tidak menimbulkan potensi gangguan interferensi.
Keempat laboratorium non-radio menjadi tempat menguji perangkat optik yang akan digunakan untuk pembangunan fisik infrastruktur oleh para operator
Dan kelima, sebagai laboratorium TV digital. “Jadi kita akan melakukan pengujian terhadap seluruh perangkat TV dan sebagainya yang akan beredar broadcasting di seluruh Indonesia,” jelas Dirjen SDPPI.
Semua laboratorium BBPPT itu membutuhkan talenta muda Indonesia yang memiliki keahlian untuk mengembangkan laboratorium demi kepentingan industri telekomunikasi di Indonesia.
Dirjen SDPPI menegaskan pihaknya berkomitmen menyelesaikan tanggung jawab untuk membangun laboratorium ini dengan sebaik-baiknya dengan seluruh kerja keras dan kerja cerdas insan-insan Kemkominfo, khususnya Ditjen SDPPI.
“Tentu kita berharap ujungnya, semua perangkat yang akan beredar di Indonesia itu memiliki tingkat TKDN sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saat ini berlaku misalnya untuk perangkat 5G sudah ditetapkan oleh Bapak Menteri minimal 35%, sehingga kami akan mengawal perangkat-perangkat itu dengan melakukan pengujian di laboratorium ini,” katanya.
Standar Global
Sebelumnya, Menkominfo menyatakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan sinergi dengan pemangku kepentingan serta menerapkan standar global, berkaitan dengan pengujian dan kalibrasi perangkat digital. “Hari ini kita sama-sama telah menyaksikan peletakan batu pertama pembangunan Laboratorium Pusat Pengujian Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi. Balai besar ini ingin kita upgrade, kita tingkatkan peran dan kemampuannya menjadi Laboratorium Pengujian TIK dengan standar global,” tegas Menkominfo.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memastikan seluruh sistem informasi pengujian dan kalibrasi menjadi terintegrasi, otomatisasi dan digital. Ia menargetkan BBPPT menjadi Pusat Pengujian Perangkat TIK yang memiliki kapabilitas dan kemampuan setara dengan world class testing. “Saya mendukung terwujudnya BBPPT menjadi Pusat Pengujian Perangkat TIK berdasarkan kapabilitas dan kemampuan yang setara dengan world class testing,” ujarnya.
Langkah kedua, BBPPT menjalin kerja sama teknis dengan berbagai laboratorium di luar negeri di tingkat global. Selain itu, Menteri Johnny menekankan agar terus membangun peran aktif industri dalam mengembangkan, serta mengawal uji coba perangkat yang dihasilkan oleh para akademisi atau dunia perguruan tinggi.
“Pembangunan (gedung) ini menjadi tonggak sejarah yang membawa energi positif untuk bisa makin bersinergi dengan seluruh stakeholders atau pemangku kepentingan, termasuk para pelaku industri di bidang telekomunikasi,” ungkapnya.
Langkah ketiga, BBPPT memastikan juga bahwa produk-produk yang dihasilkan di dalam negeri memiliki kualifikasi dan standar sertifikasi internasional. “Sehingga bisa digunakan di negara manapun tanpa harus melakukan sertifikasi ulang. Dan produk-produk yang dihasilkan di Indonesia aman untuk digunakan oleh masyarakat dan terhindar dari gangguan kesehatan berupa dampak dari radiasi arus elektromagnetik,” harapnya.
Menurut Menkominfo, BBPPT mengambil peran dalam satu milestone penting akselerasi transformasi digital, yaitu memastikan perangkat yang digunakan oleh masyarakat baik itu handheld, laptop, notebook, aman dari aspek kesehatan bagi pengguna. Selain itu, BBPPT juga mempunyai tugas untuk memastikan perangkat-perangkat telekomunikasi maupun radio-radio telekomunikasi yang digunakan oleh industri, termasuk industri penerbangan nasional memenuhi standar global dan tidak terdapat interferensi.
(Sumber/foto : Mukhsin, Purwadi)