-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel
- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Siaran Pers
Menteri Kominfo Pada "High-Level Segment ITU Council 2008" Yang Membahas Cybersecurity
Siaran Pers No. 5/PIH/KOMINFO/11/2008
(Jakarta, 16 November 2008). High-Level Segment (HLS) ITU Council 2008 telah dilaksanakan pada tanggal 12 dan 13 November 2008 di Geneva, Swiss. Sidang yang dibuka oleh Sekretaris Jenderal ITU Hamadoun I. Touré dihadiri oleh dua Kepala Negara yakni Paul Kagame dari Rwanda dan HE. Blaise Compaore dari Burkina Faso. Sidang yang dihadiri oleh 400 peserta, 21 Menteri, Duta Besar, dan beberapa pejabat dari badan dibawah PBB lain, membahas dua isu utama yakni penanggulangan perubahan iklim (climate change) melalui pemanfaatan ICT dan penanggulan kejahatan internet (Cybersecurity). Keberadaancybersecurity merupakan salah satu isu penting dan merupakan tantangan yang harus ditangani secara serius. Mengingat, pertumbuhan yang sangat cepat pada sektor jaringan ICT sangat memungkinkan para opportunis (pengambil kesempatan) untuk mengambil kesempatan di tengah dunia maya yang sangat rentan terhadap kejahatan dan serangan terhadap jaringan infrastruktur suatu negara. Spam dan phising merupakan contoh ancaman dalam dunia internet. Pengeluaran biaya yang dikeluarkan terkait dengan ancaman dan serangan internet merupakan hal yang nyata dan penting, mengingat pengeluaran biaya ini tidak hanya terkait dengan hilangnya revenue dan data yang sifatnya rahasia, tetapai ancaman dan serangan internet juga dapat merusak tatanan kehidupan dan bermasyarakat yang diakibatkan oleh pencurian identitas, carding, dan exploitasi anak di internet.
Beberapa key issue cybersecurity pada pertemuan tersebut adalah managing cyberthreats through harmonized policies and organizational structures, assisting the technical and legal challenges related to the borderless nature of internet, be safe online: a call to action, dan ITU Global Cybersecurity Agenda: Towards an international roadmap for cybersecurity. Pada kesempatan tersebut, Menteri Kominfo Mohammad Nuh bersama David A Gross (Dubes Amerika Serikat), Samuel Lesuron Poghisio (Menteri Informasi dan Komunikasi Kenya) dan Marianne Treshcow (Dirjen Postel Swedia) menjadi panelist pada sesi yang membahas tantangan teknis dan legal yang berhubungan dengan kejahatan internet. Salah satu gagasan yang disumbangkan oleh Menteri Kominfo Indonesia adalah penyampaian empat pendekatan dalam upaya menciptakan lingkungan internet yang aman bagi semua pihak. Adapun pendekatan tersebut terdiri dari:
- Pendekatan Regulasi. Perlu diciptakan adanyan peraturan dan tatacara dalam menjalankan aktivitas di dunia internet.
- Pendekatan Institusi. Pendekatan ini mensyaratkan bahwa adanya institusi yang dapat melaksanakan pengamanan sebagai tindaklanjut penegakan hukum atau peraturan.
- Pendekatan Teknologi. Pendekatan ini dimaksudkan bahwa teknologi dibuat dan digunakan untuk melaksanakan kegiatan pengamanan di duni internet yang terdiri dari infrastruktur dan aplikasi.
- Pendekatan kemasyarakatan. Pendekatan yang diupayakan untuk meningkatkan kesadaran kepada semua lapisan masyarakat terhadap segala risiko, ancaman, dan perlindungan ketika sedang mengakses internet
Pendekatan-pendekatan tersebut di atas yang sekaligus menjadi salah satu tantangan bagi masyarakat global untuk segera diimplementasikan. Namun hal ini tidak dapat berjalan efektif jika tidak adanya strategi yang koheren dengan melibatkan semua stakeholder dan menjalankan program-program yang saat ini sedang dicanangkan. Lebih lanjut, pendekatan-pendekatan tersebut juga tidak berjalan maksimal jika dilaksanakan secara individu suatu negara. Oleh karena itu, kerjasama secara nasional, regional dan internasional dalam rangka menciptakan lingkungan internet yang aman merupakan suatu keharusan. Meskipun demikian, pada kenyataannya kerjasama pada tingkat tersebut di atas pun dirasa juga kurang cukup, dan hal ini disebabkan oleh adanyan sifat ancaman dan serangan dalam dunia internet yang tidak mengenal batasan (no boundaries). Batasan dalam masyarakat informasi tidak mempunyai korelasi secara langsung dengan batasan geografi yang ada saat ini. Ancaman dan serangan internet dapat terjadi dimana saja dan kapan saja yang dapat menyebabkan kerusakan yang hebat di setiap waktu.
Memperhatikan hal tersebut di atas, ITU mempunyai peran penting dan sebagai organisasi terdepan dalam menciptakan lingkungan internet yang aman bagi dunia usaha, pemerintah, dan stakeholder lainnya. Kerangka kerjasama internasional dalam bidang cybersecurity merupakan salah satu usulan program yang dapat dijalankan, sehingga ITU dapat berperan aktif kepada anggota ITU dalam memberikan asistensi dalam peningkatan sumber daya manusia, memberikan perlindungan kepada pengguna dari tindak kejahatan, dan mengingkatkan kebermanfaatan internet untuk masyarakat informasi. Di samping itu, Global Cybersecurity Agenda (GSA) yang diluncurkan pada World Telecommunication and Information Society Day 2007 merupakan program kerjasama internasional yang bertujuan untuk menciptakan strategi dan solusi untuk meningkatkan kepercayaan dan keamanan di tengah masyarakat informasi. Untuk menghindari adanya duplikasi, ITU membangun kerjasama pada tingkat nasional maupun regional yang diharapkan dapat mendorong kerjasama semua stakeholder terkait.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo,
Gatot S. Dewa Broto
HP: 0811898504
Email: gatot_b@postel.go.id
Tel: 021.3860766
Fax: 021.3844036