-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel

- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Siaran Pers
Kondisi Aktual Layanan Pos dan Telekomunikasi Pasca Gempa Bumi di Manokwari
Siaran Pers No. 38/PIH/KOMINFO/1/2008
(Jakarta, 5 Januari 2008). Sebagaimana diketahui, di sebelah barat Manokwari pada tanggal 4 Januari 2009 dini hari sekitar jam 02.43 telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 7,2 skala Ritcher dan kemudian disusul dengan gempa bumi yang lebih besar dengan kekuatan 7,6 skala Ritcher. Sehubungan dengan kondisi tersebut, Departemen Kominfo telah melakukan koordinasi dengan seluruh komunitas khususnya penyelenggara pos dan telekomunikasi yang menyediakan layanan di daerah sekitar tempat terjadinya gempa bumi tersebut. Minimal dengan koordinasi yang intensif secara darurat tersebut dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan terkini dari dampak gempa bumi yang berlangsung mengingat setelah itu sejumlah gempa bumi susulan masih terus terjadi, dan juga untuk mendorong kepada para penyelenggara layanan pos dan telekomunikasi agar tetap berfungsi dengan baik yang sifatnya taktis sesuai prosdedur yang berlaku . Kesiapan jajaran pos dan telekomunikasi dalam mensikapi terjadinya bencana alam dalam bentuk penanganan darurat dan pengutamaan kontinuitas layanan meski dalam batas minimal sekalipun memang bukan sekali ini terjadi secara massif dan terorganisir secara kolektif. Pengalaman serupa pernah dilakukan pada saat peristiwa gempa bumi dan Tsunami di Aceh pada akhir bulan Desember 2004, gempa bumi di Yogyakarta dan sekitarnya pada bulan Mei 2006 dan berbagai penanganan bencana alam lainnya baik karena gempa bumi, banjir lahar dingin, banjir bandang dan lain sebagainnya. Komunitas pos dan telekomunikasi dan sudah barang tentu seluruh bangsa Indonesia sama sekali tidak menghendaki terus berulang kali terjadinya rangkaian bencana alam secara beruntun seperti itu, namun demikian dari berbagai kejadian tersebut memberi pelajaran yang sangat berharga tentang peningkatan kualitas penanganan yang harus dilakukan dalam kondisi darurat, termasuk jugaakibat bencana yang terjadi di luar Indonesia.
Menyadari cukup beratnya dampak pasca gempa bumi di Manokwari dan juga sebagai salah satu wujud dari kepedulian sosial bagi warga masyarakat yang terkena bencana alam di Manokwari, pada tanggal 5 Januari 2008 beberapa penyelenggara pos dan telekomunikasi yang tergabung di dalam komunitas pos dan telekomunikasi telah mengadakan pertemuan khusus di Ditjen Postel. Rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Ditjen Postel Farida Dwi Cahyarini tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat Departemen Kominfo dan sejumlah penyelenggara pos dan Telekomunikasi. Beberapa hal penting yang perlu diketahui dari rapat tersebut adalah sebagai berikut:
- Dalam laporan perkembangan layanannya, PT Telkom telah menginformasikan, bahwa layanan telekomunikasi tetap berjalan normal meskipun sempat terjadi gangguan di sekitar Sorong pada awal karena suplai energi dari PLN sempat terhenti mengingat cukup banyaknya fasilitas umum yang roboh, sehingga untuk mengatasinya PT Telkom langsung secara cepat menggunakan genset dengan BBM solar yang diperkirakan cukup untuk rentang waktu 5 hari ke depan sejak terjadinya gempa bumi tersebut. Di kalangan PT Telkom sendiri, bangunan kantor cukup retak namun ada sekitar 21 karyawan dan 10 karyawan di area network beserta keluarganya yang berhasil diselamatkan. Namun demikian, meskipun internal terkena imbas bencana alam tersebut, PT Telkom telah menyediakan layanan gratis dengan nomor 0986211500 dan 0986211800 yang dapat diakses secara mudah untuk mengetahui kondisi layanan telekomunikasi maupun situasi gempa bumi di Manokwari dan sekitarnya.
- Penyelenggara-penyelenggara telekomunikasi lainnya yang menyediakan layanan di Manokwari dan sekitarnya adalah PT Telkomsel, PT Indosat, PT Excelcomindo Pratama dan PT Pasifik Satelit Nusantara. Keempat penyelenggara telekomunikasi tersebut pada umumnya mengalami kendala yang sama pada awal ternjadinya gempa bumi tersebut (seperti yang juga dialami oleh PT Telkom) yaitu kelangkaan suplai energi dari PLN, namun kemudian segera dengan cepat disuplai dengan genset ber BBM solar untuk mem-back-up layanan publik hingga 5 hari ke depan. Kecepatan kelima penyelenggara telekomunikasi untuk dalam hitungan waktu yang sangat cepat dapat mengantisipasi masalah kontinuitas layanan telekomunikasi sangat layak diapresiasi oleh Departemen Kominfo dan hal ini tidak dapat dilepaskan dari pengalaman mereka dalam mengatasi sejumlah bencana alam di berbagai penjuru Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini.
- Seandainyapun pada beberapa puluh menit setelah gempa bumi sempat terjadi kendala dan kesulitan untuk memperoleh akses telekomunikasi dari dan ke Manokwari, Departemen Kominfo melalui Siaran Pers ini menyampaikan permohonan maaf, karena hal tersebut semata-mata hanya karena secara tiba-tiba terjadi kelangkaan suplai energi dari PLN, juga karena secara mendadak pula tingkat trafik cukup tinggi dari dan ke Manokwari, selain juga karena komunikasi antar keluarga, juga karena banyaknya pihak yang sangat berkeinginan untuk mengetahui kondisi terkini di Manokwari dan sekitarnya pasca gempa bumi. Dengan demikian tidak ada niat sedikitpun dari para penyelenggara telekomunikasi untuk menghambat layanan telekomunikasi, karena bagaimanapun juga layanan telekomunikasi merupakan salah satu jasa layanan publik yang sangat vital dan strategis sehingga dalam kondisi apapun juga kontinuitas layanan harus tetap terjaga.
- Khusus yang dialami oleh PT Pos Indonesia, juga sempat terkendala layanannya akibat terputusnya suplai energi dari PLN meski kemudian dapat ditopang dengan genset. Hampir seluruh karyawan PT Pos Indonesia yang berada di Manokwari masih tinggal di tenda-tenda pengungsian karena banngunan kantor mengalami keretakan. Yang penting layanan pos tetap terjaga.
- Mengingat masing-masing penyelenggara telekomunikasi (termasuk yang belum menyediakan layanan jasa telekomunikasi di Manokwari namun hadir dalam rapat tersebut) bermaksud menyampaikan kepeduliaan sosialnya, Departemen Kominfo pada prinsipnya sangat mendukung dan menyampaikan ucapan terima-kasihnya, baik dalam bentuk aksi sosial maupun yang difasilitasi dalam layanan-layanan telekomunikasi tertentu. Akan tetapi Departemen Kominfo tetap akan mengupayakan agarada langkah aksi sosial konkret kolektif atas nama komunitas pos dan telekomunikasi secara efisien, efektif dan optimal langsung ke sasaran yang dituju sesuai dengan kondisi masing-masing penyelenggara secara sukarela sesuai dengan kondisi masing-masing perusahaan dan kondisi krisis keuangan yang berlangsung.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo,
Gatot S. Dewa Broto
HP: 0811898504
Email: gatot_b@postel.go.id
Tel/Fax: 021.3504024