-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel

- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Siaran Pers
Pemerintah Mengapresiasi Sejumlah Penyelenggara Telekomunikasi Dalam Penyediaan Layanan Akses Telekomunikasi Di Pulau-Pulau Terluar Indonesia
Siaran Pers No. 79/DJPT.1/KOMINFO/7/2008
Karena kelanjutan tender USO (bagi 38.471 desa di seluruh Indonesia yang belum dapat akses telekomunikasi ) sedang terkendala di PTUN, maka agar supaya kontinuitas program tersebut tidak terhenti, Departemen Kominfo berusaha memfasilitasi siapapun penyelenggara telekomunikasi untuk mendukung terselenggaranya kegiatan dalam membuka akses telekomunikasi dengan sejumlah daerah-daerah terpencil, khususnya yang berada di daerah-daerah perbatasan dengan negara-negara tetangga, yang bertujuan konstruktif bagi kepentingan pertahanan dan keamanan, kebutuhan kelancaran komunikasi antar penduduk dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah terpencil Sebagai informasi, saat ini sesungguhnya Departemen Kominfo telah memiliki program penyediaan akses telekomunikasi perdesaan bagi 38.471 desa di seluruh Indonesia yang belum dapat akses telekomunikasi . Kegiatan ini dilatar-belakangi oleh program PT Telkomsel yang baru saja mengadakan penyediaan fasilitas telekomunikasi di jalur pelayaran laut PT Pelni yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada tanggal 7 Juni 2008, dan kemudian dilanjutkan di desa terpencil Kepulauan Balabalakan (antara Sulawesi dan Kalimantan), Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, yaitu sekitar 8 jam perjalanan kapal boat dari Balikpapan, pada tanggal 27 Juni 2008 serta dengan Desa Sentosa, daerah terpencil di puncak Gunung Malabar, Jawa Barat. Menurut rencana, pada tahun ini diperkirakan akan disediakan akses telekomunikasi oleh PT Telkomsel bagi sekitar 3.000 desa dan tahun depan bagi sekitar 10.000 desa di seluruh Indonesia.
Tantangan dari pemerintah untuk memfasilitasi penyediaan akses telekomunikasi ini merupakan esensi utama yang mengemuka pada pertemuan antara Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar, Sekretaris Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Lucky Harry Korah, Direktur Utama PT Telkomsel Kiskenda Suriahardja beserta jajarannya serta perwakilan PT Inti dan PT Hariff Daya Tunggal Engineering pada tanggal 15 Juli 2008 di Ditjen Postel. Pada dasarnya pemerintah (dalam hal ini Ditjen Postel) bersifat sangat netral dan independen, yaitu membuka kemungkinan bagi penyelenggara telekomunikasi di Indonesia untuk melakukan penyediaan fasilitas telekomunikasi. Sebagai informasi, sebelumnya Ditjen Postel telah membuka keterisolasian wilayah perbatasan terpencil dengan Filipina, yaitu di Pulau Miangas melalui program USO (yang bersumber dana APBN) pada tanggal 7 s/d. 10 Oktober 2005 yang langsung dilakukan oleh Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Syaifullah Yusuf. Setelah itu PT Telkom telah mulai menyediakan layanan internet di Kepulauan Natuna, Propinsi Riau, mulai tanggal 10 November 2007, sebagai salah satu komitmennya untuk menyediakan fasilitas telekomunikasi di pulau-pulau terluar dan desa-desa terpencil Indonesia. Kemudian PT Telkom juga menggelar infrastruktur di Pulau Miangas dan Pulau Nipah yang berbatasan dengan Singapura, dan disusul setidaknya ada 12 titik wilayah terluar lain, yaitu: Pulau Marore (Utara Kep. Sangihe, berbatasan dengan Filipina), P Marampit (Utara Kep. Talaud, berbatasan dengan Filipina), P Sekatung (Utara P Natuna, berbatasan dengan Vietnam), P Tapeh (sebelah Timur Laut Timor Leste), P Rondo (Utara P Weh, Aceh), P Berhala, P Fani (Utara Papua), P Fanildo (Utara Papua), P Bras (Utara Papua), P Batek (perbatasan dengan Timor Leste), P Dana (perbatasan dengan Australia), dan P Sebatik (perbatasan dengan Malaysia). Hal serupa juga telah dilakukan oleh PT Indosat yang meluncurkan jaringan serat optik dari Medan ke Aceh, layanan 3.5G (HSDPA), dan layanan National Internet Exchange (INIX) untuk wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada tanggal 18 Desember 2007. Peluncuran ketiga layanan ini merupakan wujud komitmen untuk membangun masyarakat wilayah NAD dan Sumatera bagian utara. Peluncuran ketiga layanan tersebut ditandai dengan tes video call 3.5G domestik antara Aceh dengan Balikpapan, serta secara internasional antara Aceh dengan Singapura. Sementara itu untuk serat optik dilakukan tes video conference antara Aceh, Medan dan Makassar serta untuk INIX berupa demo international game online .
Sebagai bentuk dukungan Ditjen Postel terhadap iktikad penyelenggara telekomunikasi yang terus secara berkelanjutan membuka akses telekomunikasi di daerah-daerah terpencil, maka sebagai salah satu rangkaian dalam rangka menyambut HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-63 Tahun 2008 akan direncanakan untuk penyelenggaraan teleconference secara khusus nasional yang akan difasilitasi oleh PT Telkomsel melalui Program Merah Putih dengan beberapa pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat yang berdomisili di beberapa desa terpencil yang berbatasan dengan beberapa negara tetangga. Kegiatan ini diharapkan mendorong para penyelenggara telekomunikasi yang lain untuk saling berlomba-lomba melakukan hal yang sama sesuai dengan kemampuan masing-masing. Sedangkan terhadap nasib program USO ini sendiri, Ditjen Postel tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan di PTUN dengan memanfaatkan hak dan kewajibannya, sedangkan pada sisi lain persiapan terhadap pelaksanaan USO tetap terus berlangsung. Sikap apresiasi Ditjen Postel ini sudah barang tentu mengurangi sikap kritis dan ketegasannya terhadap kualitas layanan para penyelenggara telekomunikasi yang akhir-akhir ini cukup banyak dikeluhkan oleh sebagian pelanggan.
Kepala Bagian Umum dan Humas,
Gatot S. Dewa Broto
HP: 0811898504
Email: gatot_b@postel.go.id
Tel: 021.3860766
Fax: 021.3844036