-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel

- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Siaran Pers
Hari Masyarakat Informasi dan Telekomunikkasi Sedunia 2007: Connecting The Young – The Opportunities of ICT
Siaran Pers No. 67/DJPT.1/KOMINFO/5/2007
Besok pagi pada tanggal 17 Mei 2007 merupakan salah satu saat yang paling bersejarah bagi masyarakat informasi dan telekomunikasi sedunia, karena ITU (International Telecommunication Union) yang merupakan organisasi turunan dari International Telegraph Union, dibentuk bersamaan dengan Konvensi Telegrap Sedunia pertama oleh 20 negara Eropah di Paris 139 tahun silang, atau tepatnya 17 Mei 1865. Penandatanganan konvensi ini, sekaligus menjadi titik awal peringatan Hari Telekomunikasi Sedunia. Sebelas tahun sebelum telepon ditemukan, International Telegraph Union secara bertahap berkembang menjadi ITU seperti yang dikenal sekarang. Kemajuan pesat dalam bidang teknologi telekomunikasi, penyiaran, multimedia, serta komunikasi dan informasi, yang memungkinkan setiap orang dapat melakukan panggilan telepon, mendengarkan radio, serta menonton televisi dan menjelajah dunia maya selama 24 jam sehari secara serempak dan tanpa tunda -- tidak terlepas dari peran konkret ITU yang dilakukan secara berkesinambungan. Peran tersebut ialah mengkoordinasikan berbagai kebijakan, baik antar 191 negara anggota maupun dengan 700 anggota dari pihak swasta/perusahaan (sector members), mengharmonisasikan perbedaan teknologi yang dipakai, serta berupaya mempercepat interconnectivity dan interoperability beragam sistem telekomunikasi secara mondial. Singkatnya, ITU telah menjadi fasilitator dalam pengembangan dan pemanfaatan telekomunikasi secara maksimal. Di samping itu, upaya ITU ini secara langsung maupun tidak langsung telah berperan signifikan dalam meningkatkan peradaban dan memperkaya kehidupan manusia, bahkan membantu pembangunan ekonomi dan sosial. Namun dampak positif tersebut, diyakini baru dinikmati oleh sekelompok masyarakat tertentu.
Hanya saja, publik yang mampu mengakses telekomunikasi, khususnya pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi (information and communication technologies /ICTs) baru segelintir, dan itupun umumnya mereka tinggal di negara maju. Terbukti data ITU (2001) menunjukkan jumlah pengguna internet, misalnya, hanya berkisar 5 persen dari keseluruhan jumlah penduduk dunia. Sebanyak 85 persen dari jumlah itu tinggal di negara maju, dimana 90 persen totalitas hosts Internet juga berada di negara tersebut. Keterbatasan akses dan pemanfaatan ICTs tersebut telah melahirkan fenomena global yang disebut kesenjangan digital (digital divide ). Oleh karenanya, ITU terus berupaya mengatasi permasalahan kesenjangan digital yang disinyalir semakin meluas ini. Fenomena tersebut tidak hanya terjadi dalam frame negara maju-negara berkembang, tetapi sudah berkembang dalam konteks hubungan antara si kaya-si miskin, bahkan orang tua-anak muda. Itulah sebabnya, peringatan yang menandai hari lahirnya ITU ini dijadikan sebagai momen tahunan dalam mengevaluasi kinerja organisasi tersebut dalam pemanfaatan telekomunikasi bagi ummat manusia. Evaluasi itu diwujudkan dalam bentuk penetapan tema peringatan, yang menjadi guidelines dan sekaligus merefleksikan upaya yang akan dilakukan ITU setiap tahunnya.
Masyarakat telekomunikasi dunia dan ITU selalu memperingati hari telekomunikiasi dunia tersebut setiap tanggal 17 Mei setiap tahunnya dengan tema yang selalu berubah-rubah setiap tahunnya tergantung dengan misi dan trend yang sedang berkembang.Dibandingkan tahun yang lalu, pada peringatan hari telekomunikasi dunia atau hari masyarakat informasi dan telekomunikasi dunia tahun 2007 ini mengangkat tema "Connecting the Young : the opportunities of ICT". Hal-hal yang menjadi pertimbangan terhadap tema tersebut antara lain bahwa anak muda adalah merupakan promoter terbaik dari ICTs (Information and Communication Technologies) dan kontributor utama pada pembangunan termasuk pada masyarakat informasi. Dengan tema tersebut diharapkan semua tindakan dan proyek-proyek yang mempunyai target penggunaan dan akses ICT, tidak hanya sebagai suatu cara memperluas kesempatan ICT bagi anak-anak dan anak muda tetapi juga sebagai suatu cara untuk mempercepat dalam menjembatani kesenjangan digital (bridging digital divide) dan berkontribusi pada pembangunan sector telekomunikasi secara keseluruhan.
Khusus di Indonesia, tema nasional yang diangkat untuk memperingati hari telekomunikasi sedunia tersebut adalah "Membangun Bangsa Melalui Percepatan Pemerataan Fasilitas Telekomunikasi ". Tema ini diangkat agar ketimpangan pembangunan fasilitas telekomunikasi antara kota dan desa bisa cepat diatasi sehingga tujuan akhir setiap orang termasuk anak muda bisa mengakses informasi dapat tercapai dengan tersedianya fasilitas telekomunikasi yang memadai. Untuk mengatasi kesenjangan pembangunan fasilitas telekomunikasi tersebut perlu dicari jalan keluarnya, selain dilakukan upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah melaui Kewajiban Pelayanan Universal (USO) dan Proyek Palapa Ring, perlu juga dicarikan terobosan lainnya misalnya memberikan insentif dalam fasilitasi dan dukungan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang berkepentingan akan kemajuan daerahnya kepada investor yang ingin membangun fasilitas telekomunikasi didaerah terpencil (rural).
Pada peringatan Hari Masyarakat Informasi dan Telekomunikasi Dunia tahun 2007 ini tidak hanya Sekretaris Jenderal ITU (Mr. Hamadoun I. Toure) yang memberikan sambutan/pesan, Sekretaris Jenderal PBB (Mr. Ban Ki-moon) juga memberikan kata sambutan/pesan. Pada pesannya Sekjen PBB menyampaikan agar para pembuat kebijakan dan pemimpin industri untuk memikirkan secara bersama-sama dan bekerja dengan kooperatif dengan anak-anak dan pemuda untuk menghasilkan/menciptakan teknologi-teknologi, aplikasi-aplikasi dan layanan-layanan yang sesuai untuk mempermudah akses pada informasi dan teknologi komunikasi. Anak muda dengan akses ICT sangat kreatif dalam mencari ilmu pengetahuan, dan memungkinkannya dapat menanggulangi/mengatasi hambatan-hambatan komunikasi tersebut dengan sangat mudah. Dalam banyak hal, anak muda adalah merupakan roda penggerak disamping inovasi dalam pengembangan dan penggunaan teknologi baru. Tetapi perbedaan digital yang sangat besar membiarkan yang lainnya di luar dari gambaran ini, dan tidak memungkinkan untuk benar-benar menulis dengan hurup besar terhadap manfaat dari globalisasi tersebut. Anakmuda dimana saja harus mempunyai kesempatan yang sama untuk mengentaskan kemiskinan dan kebutahurupan dan untuk merealisasikan potensi penuh mereka.
Kepala Bagian Umum dan Humas,
Gatot S. Dewa Broto
HP: 0811898504
Email: gatot_b@postel.go.id
Tel/Fax: 021.3860766